Salin Artikel

Warga Sebut 6 Kamera CCTV Mati sehingga Aksi Tawuran di Manggarai Tak Terekam

JAKARTA, KOMPAS.com - Enam kamera CCTV yang berada sekitar lokasi tawuran di Underpass Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, disebut tidak berfungsi.

Hal itu katakan oleh Ketua RW 04 Kelurahan Manggarai, Daud Haris saat menggelar pertemuan oleh Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (19/9/2022).

"Ada enam kamera CCTV. Tapi mohon maaf ini tidak berfungsi sama sekali. Dibilang rusak atau tidak, seharusnya ada komunikasi," ujar Daud.

Daud mengatakan enam kamera pengawas itu disebut tak berfungsi berdasarkan keterangan dari Lurah Manggarai, Arafat yang sebelumnya menelusuri.

"Pak Lurah yang memberikan laporan ada kamera CCTV, termasuk yang di pintu air tidak berfungsi," kata Daud.

"Menurut saya kalau itu berfungsi bisa menjadi parameter. Kalau saja mereka diambil hukum dengan bukti rekaman CCTV itu menjadi pukulan psikis buat belakangan anak-anak muda. Karena CCTV adalah teknologi yang jujur," kata dia.

Wakapolres Metro Jakarta Selatan, AKBP Harun sebelumnya mengatakan, penyidik yang datang ke lokasi telah mengumpulkan beberapa foto dan video tawuran antarkelompok itu.

Foto dan rekaman video itu dikumpulkan guna mengidentifikasi para pelaku yang terlibat tawuran tersebut.

"Beberapa video dan foto sudah ada di kami. Kami dari kepolisian akan tegas menindak perkara ini. Masyarakat yg ada di sana juga akan diidentifikasi," ujar Harun saat gelar pertemuan dengan warga di Kantor Kelurahan Manggarai, Senin (19/9/2022).

Harun menegaskan, proses identifikasi para pelaku tawuran untuk menelusuri provokator dapat dilakukan dengan teknologi yang dimiliki polri melalui foto dan rekaman video.

"Teknologi sekarang sudah bagus, ada pengenalan wajah. Jadi tanpa menanyakan ini siapa ini siapa, bisa terdeteksi," ucap Harun.

Camat Tebet, Dyan Airlangga sebelumnya mengatakan, sudah tiga kali aksi tawuran antarkelompok pecah di Underpass Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, sepanjang September 2022.

"Sudah tiga kali kejadian. Lokasi sama di kolong manggarai," ujar Dyan.

Dyan mengatakan, tawuran warga Manggarai biasanya diawali dengan tanda-tanda suara petasan. Aksi saling serang itu dipicu karena persolan saling ledek.

Antisipasi dari Kecamatan Tebet dan Polres Metro Jakarta Selatan sebelumnya telah dilakukan dengan upaya mendirikan pos pantau di titik yang menjadi lokasi tawuran.

Pos pantau itu disebut dijaga oleh petugas kepolisian dan warga sekitar yang dijadwalkan Senin-Sabtu mulai pukul 19.00-07.00 WIB.

"Tapi mereka (para pelaku tawuran) melihat kelengahan yang menjaga di pos pantau. Begitu pos kosong, mereka main (tawuran)," kata Dyan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/20/05020001/warga-sebut-6-kamera-cctv-mati-sehingga-aksi-tawuran-di-manggarai-tak

Terkini Lainnya

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke