Salin Artikel

Ibunda AG Sebut Anaknya Tak Berniat Bertemu D, tetapi Diajak Mario Dandy

JAKARTA, KOMPAS.com - Ibunda AG (15), IV (60), yakin putrinya tak ikut merencanakan penganiayaan berat D (17) bersama Mario Dandy Satrio (20).

"Setahu saya, anak saya tidak ikut merencanakan (penganiayaan D)," ujar IV saat berbincang kepada Kompas.com, Rabu (3/5/2023).

Sebab pada hari penganiayaan D, yakni Senin, 20 Februari 2023, sebenarnya AG tidak berniat bertemu dengan Mario Dandy.

Pertemuan itu diketahui berujung pada penganiayaan berat D di Kompleks Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

AG awalnya hendak melakukan perawatan wajah di bilangan Bintaro. Perawatan wajah itu sudah melalui perjanjian terlebih dahulu.

"Siang hari, anak saya (mengirimkan) WA ke saya. Dia nanya, 'Mama bisa temani aku facial, enggak?' Dia memang punya jadwal di sana dan rutin ke sana," ujar IV.

Sayangnya, IV tidak bisa menemani AG. Ia harus mendampingi suami yang hendak melakukan terapi akupuntur dalam rangka pemulihan dari penyakit stroke.

Tidak berhenti sampai di situ, AG melanjutkan meminta sang tante untuk menemaninya perawatan wajah. Namun, sang tante juga berhalangan.

IV kemudian kembali menerima pesan dari AG. Isinya, Mario Dandy mengajak AG untuk bertemu sepulang AG dari sekolah.

"Jadi sekali lagi, memang tidak ada rencana pertemuan (dengan Mario). Cuma dia (AG) sampaikan ke saya bahwa Mario mengajak bertemu," ujar IV.

Akhirnya, Mario lah yang menemani AG melakukan perawatan wajah.

Mario pula yang meminta AG untuk bertemu D pada hari itu. Salah satunya dengan dalih ingin mengembalikan kartu pelajar. Saat pertemuan itu, penganiayaan berat terjadi.

Diberitakan sebelumnya, hakim PN Jaksel memvonis AG dengan hukuman penjara 3,5 tahun.

Hakim menyebut, AG terbukti bersalah karena turut serta melakukan penganiayaan berat dengan perencanaan terlebih dahulu terhadap D, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 355 ayat (1) KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Putusan ini kemudian diperkuat oleh putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
Kuasa hukum AG, Mangatta Toding Allo mengatakan, ada proses yang tidak fair dalam proses hukum AG di tingkat pertama dan banding.

Oleh sebab itu, pihaknya akan meneruskan perkara itu ke tingkat kasasi. Ia berharap, hakim agung dapat meneliti status AG dan bisa memberikan keadilan dalam keseluruhan perkara ini.

"Kami tidak pernah mengatakan AG ini full tidak bersalah. Karena di dalam pleidoi, AG ada penyesalan tidak melerai. Tetapi, ketika ini dituduhkan dengan penganiayaan berat dengan rencana, itu yang kami lihat ada ketidakadilan," ujar Mangatta.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/12/06452111/ibunda-ag-sebut-anaknya-tak-berniat-bertemu-d-tetapi-diajak-mario-dandy

Terkini Lainnya

Rumah di Sunter Terbakar karena Gas Bocor, 2 Orang Terluka

Rumah di Sunter Terbakar karena Gas Bocor, 2 Orang Terluka

Megapolitan
Gang Venus Tambora Minim Cahaya Matahari, Potret Padatnya Permukiman di Jakarta

Gang Venus Tambora Minim Cahaya Matahari, Potret Padatnya Permukiman di Jakarta

Megapolitan
PAN Usulkan Duet Ridwan Kamil-Kaesang Pangarep pada Pilkada Jakarta 2024

PAN Usulkan Duet Ridwan Kamil-Kaesang Pangarep pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Kepada Penyembelih Hewan Kurban, Imam Besar Masjid Istiqlal Minta Bertugas Sesuai Syariat

Kepada Penyembelih Hewan Kurban, Imam Besar Masjid Istiqlal Minta Bertugas Sesuai Syariat

Megapolitan
Kisah Pelukis Piring di Bekasi, Berawal dari Coba-coba hingga Tembus Pasar Dunia

Kisah Pelukis Piring di Bekasi, Berawal dari Coba-coba hingga Tembus Pasar Dunia

Megapolitan
Banyak Pelajar Kecanduan Judi 'Online', KPAI Minta Guru dan Orangtua Cek Aktivitas Daring Anak

Banyak Pelajar Kecanduan Judi "Online", KPAI Minta Guru dan Orangtua Cek Aktivitas Daring Anak

Megapolitan
Penjarahan Rusunawa Marunda Dilakukan Terang-terangan, Warga Pertanyakan Keberadaan Pengelola

Penjarahan Rusunawa Marunda Dilakukan Terang-terangan, Warga Pertanyakan Keberadaan Pengelola

Megapolitan
Pelaku Jambret Tertangkap Kamera Fotografer Saat Beraksi di CFD Jakarta

Pelaku Jambret Tertangkap Kamera Fotografer Saat Beraksi di CFD Jakarta

Megapolitan
Sapi Kurban dari Jokowi, Ma'ruf Amin, hingga Megawati Disembelih di Masjid Istiqlal

Sapi Kurban dari Jokowi, Ma'ruf Amin, hingga Megawati Disembelih di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Sebut Ribuan Pelajar Terpapar Judi 'Online', KPAI Ingin Dilibatkan dalam Satgas

Sebut Ribuan Pelajar Terpapar Judi "Online", KPAI Ingin Dilibatkan dalam Satgas

Megapolitan
Aksi Brutal OTK di Kemayoran, Kejar Pasutri lalu Tembaki Warga

Aksi Brutal OTK di Kemayoran, Kejar Pasutri lalu Tembaki Warga

Megapolitan
Dukung Pembentukan Satgas Judi 'Online', KPAI Anggap Pencegahan Juga Penting

Dukung Pembentukan Satgas Judi "Online", KPAI Anggap Pencegahan Juga Penting

Megapolitan
Cuti Bersama, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan Hari Ini

Cuti Bersama, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan Hari Ini

Megapolitan
Orangtua Siswa Madrasah di Jaktim Menabung untuk Berkurban di Idul Adha

Orangtua Siswa Madrasah di Jaktim Menabung untuk Berkurban di Idul Adha

Megapolitan
Idham Rela Jual Gitar demi Pentas Teater Pertama Komunitas Seni Asuhannya

Idham Rela Jual Gitar demi Pentas Teater Pertama Komunitas Seni Asuhannya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke