Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Jamkrida DKI Dibentuk, PD Pasar Jaya Dapat Jatah Kepemilikan Saham

Kompas.com - 28/10/2013, 22:45 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PD Pasar Jaya akan memiliki saham sebesar 5 persen dalam pembentukan PT Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) DKI.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan, keterlibatan PD Pasar Jaya lantaran rata-rata debitur yang akan mendapatkan jaminan dari PT Jamkrida DKI berada di pasar-pasar di Ibu Kota.

"Mereka yang nanti akan mendapat penjaminan, rata-rata pelaku UKM yang ada di pasar kita," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Senin (28/10/2013).

PD Pasar Jaya juga akan ikut berperan dalam mengawasi kepatuhan pembayaran dari pihak Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang mendapatkan jaminan PT Jamkrida DKI atas pinjamannya ke perbankan.

Menurut Basuki, apabila ditemukan ada pengelola UKM yang tidak bisa membayar pinjamannya kepada bank, maka pedagang bisa diusir oleh PD Pasar Jaya. "Nanti, mereka bisa kehilangan tempat dagangnya," kata Basuki.

Kepemilikan terbesar PT Jamkrida akan dikuasai oleh Pemprov DKI dengan kepemilikan saham mencapai 95 persen. Sementara, sebagai modal dasarnya, paripurna Raperda telah menetapkan sebesar Rp 50 miliar.

Dalam prosesnya nanti, terang Basuki, PT Jamkrida nantinya akan mendapatkan komisi dari penjaminan yang diberikan kepada debitur. Komisi ini akan menjadi keuntungan usaha bagi PT Jamkrida DKI. Sedangkan sebagiannya disetor sebagai pendapatan asli daerah (PAD).

Untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta tengah mempersiapkan rancangan peraturan daerah (Perda) untuk pembentukan BUMD baru, yang diberi nama PT Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) DKI.

Raperda pembentukan Jamkrida itu sudah diajukan dalam Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta. Pemprov DKI menargetkan pembentukan PT Jamkrida DKI dapat selesai pada kuartal II tahun

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjelaskan, latar belakang perlu dibentuknya BUMD ini sejalan dengan banyaknya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Koperasi di Jakarta yang mengalami kesulitan dalam mengakses permodalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com