Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gugur Akibat Ledakan, Sertu Iman Prajurit Naik Pangkat

Kompas.com - 05/03/2014, 18:46 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Sersan Satu (Sertu) Iman, anggota Fasilitas Perbaikan Kapal (Fasarkan) Lantamal III TNI Angkatan Laut yang gugur karena ledakan di gudang amunisi Kopaska, Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara akan mendapatkan kenaikan pangkat. Iman akan dinaikan pangkatnya menjadi Serka (Anumerta) karena gugur saat bertugas.

"Akan ada kenaikan pangkat karena dia sedang dalam bekerja," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio, saat meninjau para korban di RS Mintoharjo, Jakarta Pusat, Rabu (5/3/2014).

Marsetio mengatakan, selain kenaikan pangkat, TNI akan mengurus pemakaman dan juga memberi santunan bagi keluarganya. Direncanakan, anggotanya yang gugur itu akan dimakamkan oleh pihak keluarga. "(Pemakaman) sedang dirundingkan pihak keluarga yang saat ini sedang dalam perjalanan," ujar Marsetio.

Selain korban meninggal, insiden ini menyebabkan 86 orang terluka. Satu orang yang mengalami luka berat yakni Serka Midi, dan menjalani perawatan intensif di RS Mintoharjo, Jakarta Pusat.

Para korban rata-rata terkena pecahan genteng dan kayu dari gudang amunisi yang meledak tersebut. Ada yang terkena di bagian dada, kepala, dan perut.

Para korban luka ini dilarikan ke Rumah Sakit Pelabuhan (Port Medical Center) Tanjung Priok, RS Sukamulya, dan RS TNI AL Mintohardjo di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Saat ini, semua korban luka yang dirawat di RS Pelabuhan telah diizinkan kembali ke rumah.

Dugaan sementara, ledakan disebabkan hubungan pendek arus listrik (korsleting). Sumber ledakan berasal dari bahan peledak TNT (Trinitrotoluene).

Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul menegaskan, tak ada sabotase dalam kejadian ini. Gudang amunisi dikatakan selalu dijaga ketat. Suhu di dalamnya juga selalu dikontrol.

Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Untung Suropati menyebutkan ledakan di gudang amunisi Komando Pasukan Katak berbeda dengan ledakan di gudang amunisi Marinir di Cilandak, 30 Oktober 1984.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com