Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Undi Unit yang Disegel di 3 Rusun Jaktim

Kompas.com - 29/04/2014, 18:06 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola rumah susun (rusun) wilayah III DKI Jakarta akan melakukan pengundian ulang terhadap warga di tiga rusun berbeda yang unitnya disegel beberapa waktu lalu.

Pengundian ini dilakukan karena sebelumnya mereka masuk di rusun tanpa melalui prosedur pengajuan yang resmi. Kepala Unit Pengelola Rumah Susun Wilayah III Jefyodya Julyan mengatakan, pengundian ulang ini Rusun Cakung Barat, Rusun Pinus Elok dan juga Rusun Pulogebang.

Pengundian rencananya dilakukan pada pekan ini sampai dengan pekan depan. "Ada tiga rusun yang akan kita lakukan pengundian ulang terhadap warga yang unitnya disegel. Jadi mereka yang telah keluar ini, diminta melakukan pengajuan ulang, kemudian akan kita seleksi," kata pria yang akrab disapa Jefy ini, saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (29/4/2014).

Menurut Jefy, prosedur ini dilakukan agar warga yang disegel itu, dapat menempati rusun melalui jalur yang sesuai. Sebab, banyak dari mereka dahulu masuk menempati rusun ada yang melalui cara percaloan dengan membeli rusun pada pihak tertentu.

"Jadi biar mereka tahu, kalau sekarang bukan masuk dulu baru ngajuin permohonan (tinggal)," ujar Jefy.

Jefy menjelaskan tidak semua penghuni unit yang pernah disegel itu bisa lolos dalam seleksi untuk mengikuti pengundian ulang. Mereka yang sebelumnya menempati rusun dengan pelanggaran berat atau tidak sesuai dengan ketentuan persyaratan, akan ditolak menempati kembali rusun.

"Mereka yang kita tolak misalnya yang tidak punya KTP DKI atau dari luar Jakarta, tentu kita tolak untuk menempati rusun kembali. Atau misalnya dia dulu punya banyak unit juga kita tolak. Jadi, mereka yang lulus seleksi, itu yang akan kita panggil untuk mengikuti pengundian," ujar Jefy.

Bersama pengundian ini, ia mengatakan mereka tentunya tidak akan tinggal di unit sebelumnya, namun berdasarkan hasil undian kelak. Untuk saat ini, Jefy belum dapat menyebut berapa total warga yang disegel dan akan diseleksi. Namun, untuk Rusun Cakung Barat, Jefy mengatakan jumlahnya sekitar 40 orang.

"Jadi Cakung Barat pengundiannya dalam waktu dekat. Sementara dua rusun lainnya, kalau tidak Jumat pekan ini kemungkinan pekan depannya," jelas Jefy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com