Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Kecurangan, Siswa SMP 275 Buat "Pakta Kejujuran"

Kompas.com - 05/05/2014, 10:35 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mengatisipasi terjadinya kecurangan dalam pelaksanaan ujian nasional (UN), para pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMPN) 275 membuat pernyataan di atas secarik kertas sebelum memulai UN.

Pernyataan itu merupakan "pakta kejujuran" bahwa mereka tidak akan melakukan kecurangan selama mengikuti UN. "Jadi 20 menit sebelum ujian, ada waktu untuk mengisi data. Di sana, siswa menuliskan pakta kejujuran itu," kata Panitia UN SMPN 275 M Toyib Ali di sekolah tersebut, Senin (5/5/2014).

Toyib menyatakan, isi pakta kejujuran dari siswa ini menyatakan, pertama akan mengerjakan soal dengan sejujur-jujurnya, tidak akan mencontek, dan tidak mendapatkan kunci jawaban dari pihak luar.

Pakta kejujuran tersebut, lanjutnya, merupakan kali kedua yang diberlakukan di sekolah tersebut. "Jadi nanti pakta kejujuran ini akan diserahkan ke sub rayon," ujar pria yang juga guru mata pelajaran IPA ini.

Selain berlaku pada siswa, komitmen serupa juga diberlakukan pada para pengawas UN.
"Pengawas juga membuat surat pernyataan, namanya pakta integritas. Jadi tujuannya agar tidak membocorkan jawaban, tidak beri tahu, dan merahasiakan naskah," ujar Toyib.

Mengenai pengawasan lainnya, Toyib mengatakan, sekolah tersebut memasang CCTV atau kamera pengawas. Namun, letaknya bukan di dalam ruangan. Jumlah CCTV yang dioperasikan sebanyak delapan buah.

"Itu baru untuk memonitor tentang keamanan. Kemudian memudahkan kita koordinasi dengan pengawas. Misalnya ada pengawas membutuhkan informasi karena kurang jelas. Jadi memang belum digunakan untuk pengawasan UN," ujarnya.

Meskipun demikian, pihaknya mengatakan, sekolah tengah mengupayakan pengadaan CCTV di semua ruang kelas. Jumlah ruang kelas di sekolah tersebut total ada 24 ruangan. Sementara itu, yang dipergunakan untuk UN sebanyak 14 ruangan kelas.

Terdapat 279 siswa di sekolah yang berlokasi di Jalan Jengki, Cipinang Asem, Kebon Pala, Makasar, Jakarta Timur, itu yang mengikuti UN. Pihaknya berharap, pada UN kali ini, semua siswa bisa lulus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Desak Pengelola Rusunawa Marunda Segera Lapor Polisi Soal Kasus Penjarahan Aset

Warga Desak Pengelola Rusunawa Marunda Segera Lapor Polisi Soal Kasus Penjarahan Aset

Megapolitan
Polisi Bakal Buru 'Influencer' yang Promosikan Situs Judi Online

Polisi Bakal Buru "Influencer" yang Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
Kekesalan 'Driver' Ojol di Depok, Tendang Motor hingga Bikin Pecah Kaca Rumah Konsumen karena Sulit Temukan Alamat

Kekesalan "Driver" Ojol di Depok, Tendang Motor hingga Bikin Pecah Kaca Rumah Konsumen karena Sulit Temukan Alamat

Megapolitan
Selebgram Akan Dilibatkan untuk Berantas Judi Online di Bogor, Diminta Buat Konten yang Informatif

Selebgram Akan Dilibatkan untuk Berantas Judi Online di Bogor, Diminta Buat Konten yang Informatif

Megapolitan
Marketing Akui Ada Pemilik yang Jual Rumah Subsidi Villa Kencana Cikarang karena Tak Kuat Bayar Angsuran

Marketing Akui Ada Pemilik yang Jual Rumah Subsidi Villa Kencana Cikarang karena Tak Kuat Bayar Angsuran

Megapolitan
Ketua Panitia Konser Lentera Festival Mengaku Kabur ke Lebak untuk Menenangkan Diri

Ketua Panitia Konser Lentera Festival Mengaku Kabur ke Lebak untuk Menenangkan Diri

Megapolitan
Pasangan Imam-Ririn Sudah Kantongi SK DPP PKS untuk Maju Pilkada Depok 2024

Pasangan Imam-Ririn Sudah Kantongi SK DPP PKS untuk Maju Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Gelapkan Uang Tiket Konser Lentera Festival Tangerang, Ketua Panitia Jadi Tersangka

Gelapkan Uang Tiket Konser Lentera Festival Tangerang, Ketua Panitia Jadi Tersangka

Megapolitan
Aliansi Buruh dan Masyarakat Unjuk Rasa Tolak Tapera di Depan Patung Kuda

Aliansi Buruh dan Masyarakat Unjuk Rasa Tolak Tapera di Depan Patung Kuda

Megapolitan
PKS Prioritaskan Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Bogor 2024

PKS Prioritaskan Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Marketing Klaim hanya 20 Persen Rumah di Villa Kencana Cikarang yang Tak Berpenghuni

Marketing Klaim hanya 20 Persen Rumah di Villa Kencana Cikarang yang Tak Berpenghuni

Megapolitan
Kasus Penjarahan Aset Rusunawa Marunda Belum Dilaporkan, Warga: Aneh Belum Terungkap Juga

Kasus Penjarahan Aset Rusunawa Marunda Belum Dilaporkan, Warga: Aneh Belum Terungkap Juga

Megapolitan
Pegawai RSUD Koja Demo Imbas Pemotongan Gaji, Dinkes DKI Bakal Mediasi

Pegawai RSUD Koja Demo Imbas Pemotongan Gaji, Dinkes DKI Bakal Mediasi

Megapolitan
Pedagang Keluhkan Harga Kios di Pasar Jambu Dua Bogor Kemahalan

Pedagang Keluhkan Harga Kios di Pasar Jambu Dua Bogor Kemahalan

Megapolitan
Marketing Villa Kencana Cikarang Sebut Rumah Subsidi Terbengkalai Imbas Pandemi Covid-19

Marketing Villa Kencana Cikarang Sebut Rumah Subsidi Terbengkalai Imbas Pandemi Covid-19

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com