Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa-Mahasiswi dengan "Giving Back" Ratusan Juta...

Kompas.com - 22/05/2014, 08:12 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

S mengungkapkan, nominal itu dibayar ketika mahasiswa lulusan kampus itu telah mendapatkan kerja. Uangnya akan masuk ke Koperasi Siswa Bangsa (KSB).

Sejak awal, S mengatakan, mereka telah menjadi anggota koperasi ini. Koperasi itu menurutnya akan mengelola uang "giving back" dari alumus kampus itu untuk mahasiswa baru. S mengaku, tidak keberatan membayar duit ratusan juta tersebut.

"Karena saya tahu uang ini untuk adik-adik saya," ujar S.

Kabar tentang kampusnya di dunia maya dan jejaring sosial, sudah didengar S. Dia amat menyayangkan hal tersebut.

"Ya, saya sayangkan kenapa dia nge-posting itu, dia udah milih (masuk). Kalau tau itu kenapa dia enggak usah ambil," ujar S.

C (22), seorang mahasiswi lain, mengatakan juga telah mengetahui artikel di internet itu melalui temannya. C enggan berkomentar banyak mengenai hal ini.

"Waktu itu teman saya kirim artikelnya ke saya, saya ketawain. Ya, no comment aja," ujar C.

Senior Marketing and Student Recruitment Officer USBI, Syahrisa Syahrul, enggan mengomentari, karena merasa bukan kapasitasnya. Ia mengarahkan untuk bertemu dengan sejumlah pihak, di tower Sampoerna Strategic, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat.

"Apapun yang Mas tanya, saya enggak akan jawab, karena bukan kapasitas saya. Sudah ada pusatnya langsung di sana," ujarnya.

Pengakuan mahasiswi jebolan ASBI

Di lantai 27 Tower Sampoerna Strategic Square, pihak PSF mengundang salah satu mahasiswi, Ratna Setyaning Widayanti (20), lulusan ASBI Malang, yang tengah menjalani magang di sana. Lulus dari ASBI, Ratna menempuh kuliah di University of Kentucky, Amerika Serikat. Ratna mengaku, sejak menempuh SMA dan kuliah kini, dia tidak dibebani biaya. Namun, ia mengakui ada "kontribusi" yang mesti dijalani setelah lulus dan mendapatkan pekerjaan.

"Untuk setelah lulus, sebagai anak bangsa, harus ada kontribusi balik. Kalau saya mikirnya, kalau dulu saya dibantu, jadi nanti saya harus bantu balik. Karena saya takutnya saya nantinya lupa asal. Jadi kalau saya mikirnya, ada giving back," ujar mahasiswi asal Tulung Agung, Jawa Timur itu.

Sejak awal, dia mengaku sudah diberitahukan mengenai hal tersebut. Ratna mengatakan, ia tidak keberatan dalam hal ini.

"Sama sekali enggak. Udah tahu, dikasih tahu dari awal," ujar mahasiswi yang mengambil jurusan matematika ini.

Ia tak menyebut biaya yang mesti dikembalikannya kelak. Ratna mengatakan, dirinya saat ini sudah menjejaki semester 4 jalan 5, di kampusnya di AS. Sudah dua tahun dirinya tinggal di sana. Rencananya, Ratna akan kembali bekerja di tanah air.

"Akan memberi kontribusi kembali setelah bekerja. Saya pengen kerja di Indonesia, di bidang matematika," ujar anak dari pasangan pegawai Perusahan Listrik Negara (PLN) dan guru (PNS) ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Megapolitan
Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Megapolitan
Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Megapolitan
Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com