Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat Penguji Rem di PKB Cilincing Rusak, Dishub DKI Belum Beri Respons

Kompas.com - 25/07/2014, 10:39 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi dua alat penguji rem utama uji Kir di Balai Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Cilincing rusak. Pengajuan pergantian belum direspons oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Kepala Satuan Pelayanan Balai PKB Ciliincing, Jakarta Utara, Hengki Suhendar menjelaskan, kerusakan terjadi karena rusaknya motor silinder dan korsleting sensor utama alat.

"Baru kali ini rusak. Padahal kita selalu lakukan perawatan," ujar Hengki, Jumat (25/7/2014).

Akibat rusaknya alat uji tersebut, Anwar salah seorang petugas, merasa kesusahan. Ia menuturkan, biasanya ia melakukan pemeriksaan Kir satu kendaraan hanya 15 menit. Namun karena alatnya rusak, memeriksa satu kendaraan bisa memakan waktu 30-40 menit.

Saat ini, PKB Cilincing mempunyai dua alat pemeriksa ini. Alat pertama bermerk Kyasaka dari Korea Selatan dan alat kedua bermerk Cartec dari Jerman. Usia kedua alat ini, menurut Hengki, sudah mencapai empat tahun. Dari dua alat tersebut hanya alat bermerk Kyasaka saja yang rusak.

Kerusakan Kyasaka terjadi pada tidak berfungsinya motor penggerak silinder selama setahun ini. Kerusakan tersebut menghambat saat memeriksa rem kendaraan.

Diketahui alat pemeriksa rem berupa tiga silinder baja sepanjang satu meter yang letaknya menyatu dengan lantai. Adapun dalam pengujiannya kendaraan yang diuji diminta meletakkan sumbu depan (roda bagian depan) tepat di atas silinder.

Nantinya, silinder akan diputar oleh motor dan pengendara diminta menginjak rem. Apabila kondisi rem kendaraan masih bagus, silinder yang berputar akan berhenti.

"Dalam kecepatan tertentu apabila remnya tidak pakem, silindernya pasti masih berputar. Sensor alatlah yang memeriksa kadar pakemnya rem," jelas Hengki.

Namun, kini sensor tersebut rusak. Hengki terpaksa memeriksa rem kendaraan secara manual dengan mengendarai sendiri dan menginjak rem kendaraan yang diujinya. Ia mengaku sudah mengusulkan perbaikan alat tersebut ke Dinas Perhubungan DKI.

"Sampai sekarang belum ada kabar. Maklum harga perbaikannya mahal sekali," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com