Amirudin alias Amir dituduh membunuh Rohmah alias Omah di bangunan tidak terawat di tepi lapangan futsal di RT 001 RW 007 Sukaresmi, Tanah Sareal, Bogor, Selasa (16/9) dini hari. Pembunuhan didasari motif sakit hati Amir terhadap Omah. Korban menolak permintaan tersangka untuk menjalin cinta kembali yang kandas.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Bogor Kota Ajun Komisaris Aulia Jabar mengatakan, berdasarkan penyelidikan, pembunuhan itu adalah ujung dari cekcok Amir dan Omah di lokasi kejadian.
Amir sangat ingin Omah mau menjalin kembali kisah cinta mereka. Namun, Omah menolak. Penolakan itu berujung pertengkaran. Saat bertengkar itulah Amir kehilangan kendali sehingga menganiaya Omah hingga tewas.
Hasil pemeriksaan menyebutkan, Omah tewas dengan luka di kepala akibat hantaman batu dan lebam di leher akibat dicekik. Penangkapan Amir atas petunjuk yang didapat tim penyidik. Ada saksi yang melihat Omah dibonceng oleh Amir datang ke lokasi. Kecurigaan tim penyidik terbukti. Amir mengakui perbuatannya.
Amir dijerat pelanggaran Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan menghadapi ancaman hukuman lebih dari lima tahun penjara. Amir juga mengaku menyesali perbuatannya.
Perampok Dilumpuhkan
Rabu dini hari, polisi berhasil melumpuhkan dua perampok yang hendak beraksi di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Perampok yang beraksi pukul 03.45 itu berinisial AN dan DK.
Keduanya melengkapi diri dengan sejumlah perkakas seperti 2 gunting baja, 2 golok, 3 linggis, 6 kunci L, 1 senjata api mainan, 2 gunting, 1 plakban, dan 1 tang potong.
Mereka datang ke lokasi Indomart di Jalan Penjernihan II Kelurahan Bendungan Hilir, Tanah Abang, dengan mengendarai sebuah mobil sewaan. Mobil diparkir di depan pagar. Setelah masuk halaman, mereka menutup kembali pagar dan mulai membongkar pintu besi yang menutupi minimarket itu. Saat membongkar pintu besi itulah aksi mereka diketahui polisi yang berpatroli keliling.
”Mereka sempat kabur begitu kami datangi. Salah satu dari antara mereka mengacungkan senjata api. Karena tidak tahu itu senjata mainan dan untuk membela diri, terpaksa kami keluarkan tembakan,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Metropolitan Tanah Abang Komisaris Andriansyah.
Tembakan itu mengenai betis kanan DK dan betis kiri AN. Setelah itu, mereka dibawa ke kantor polisi.
Kepala Polsek Tanah Abang Ajun Komisaris Besar Anom Setiyadi mengatakan, minimarket yang disasar pelaku di Bendungan Hilir itu merupakan minimarket keenam yang mereka rampok.
”Mereka sebelumnya juga beraksi di Duren Sawit, Jatinegara, Klender, Margonda, dan Sawangan. Di Bendungan Hilir, mereka belum sempat mengambil barang-barang di minimarket,” kata Anom.
Saat polisi menelusuri tempat kos DK, ditemukan sejumlah barang hasil perampokan sebelumnya. Sebagian besar barang yang diambil adalah susu bubuk kotak untuk anak dari berbagai merek, rokok, serta barang kebutuhan sehari-hari lainnya.
Dari pengakuan tersangka, barang-barang itu dijual kepada tetangga di sekitar rumah oleh teman perempuan DK, yakni ID. ”Harga jualnya murah dibandingkan harga di toko. Sekali mengambil, bisa untuk membayar sewa mobil dan satu orang dapat sekitar Rp 1,5 juta,” kata DK.
Mobil yang disewa pelaku ini juga ditutup pelat nomor aslinya dengan pelat nomor palsu untuk menyamarkan identitas kendaraan itu.
DK tercatat pernah ditangkap untuk kasus serupa dan menjalani hukuman penjara. ”Dia keluar 1 Agustus. Jadi, dalam kurun waktu 1 Agustus hingga hari ini (Rabu), sudah 6 lokasi perampokan yang mereka lakukan,” ujar Anom.
Selain berpasangan dengan AN, DK juga pernah berpasangan dengan orang lain saat beraksi di dua minimarket pertama. Polisi kini masih menelusuri jejak perampokan yang dilakukan DK dan pasangannya di 5 minimarket lainnya.
Saat ditemui di lokasi kejadian, Manajer Indomart Area Jakarta Pusat dan Jakarta Barat Winarno mengatakan, minimarket dilengkapi dengan CCTV untuk memantau jika ada perampokan. CCTV itu tetap merekam meski perampok mematikan aliran listrik dari panel listrik.
Sementara itu, jajaran kepolisian juga menangkap enam anggota komplotan pencuri sepeda motor bersenjata api di Cikokol, Kota Tangerang, Rabu siang. Dua dari enam tersangka mengalami luka tembak pada bagian kaki, Mu (18) dan Wen (18), karena berupaya melawan polisi ketika melarikan diri saat ditangkap. Empat tersangka lainnya, yaitu Su (20), Ta (20), An (18), dan Zak (18), langsung menyerahkan diri.
Kejadian itu berawal ketika Zak tertangkap basah polisi beraksi di sebuah ruko di sekitar jembatan layang Cikokol, Kota Tangerang, Rabu pagi. Dari olah tempat kejadian dan keterangan tersangka, tim Reserse langsung mengembangkan dan mengejar komplotan itu. Selang 4 jam, polisi berhasil menangkap 4 tersangka lainnya di Pondok Bahar, Ciledug, Kota Tangerang.
Kepala Unit Kendaraan Bermotor Polres Tangerang Kota Ajun Komisaris Erizal mengatakan, petugas sempat kewalahan menangkap tersangka lainnya karena dua tersangka, Mu dan Wen, berusaha melawan petugas dan melarikan diri. Mu berusaha melarikan diri dengan cara menyeburkan diri ke empang. Sementara Wen melarikan diri dengan cara kabur dan melawan.
Menurut Erizal, dalam menjalankan aksinya, komplotan ini tidak segan-segan melukai korbannya dengan senjata api. Mereka sudah puluhan kali beraksi di wilayah Tangerang Raya. (BRO/ART/PIN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.