Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serapan Anggaran Terburuk

Kompas.com - 24/10/2014, 18:16 WIB

”Kami perlu membawa hasil evaluasi ke DPRD untuk mendapat persetujuan,” kata Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah DKI Jakarta Endang Widjajanti.

Target pajak meleset

Bukan hanya target serapan yang meleset, target pendapatan pajak tahun ini juga jauh dari harapan. Tahun ini, Pemprov DKI menetapkan target pendapatan pajak reklame media luar ruang Rp 2,4 triliun. Namun, sampai saat ini perolehan pajak baru mencapai 25 persen dari target.

Rendahnya pendapatan pajak dari target, kata Kepala Dinas Pelayanan Pajak Provinsi DKI Jakarta Iwan Setiawandi, karena kebijakan menaikkan nilai pokok pajak reklame media luar ruang pada pertengahan tahun.

Kenaikan ini dilakukan untuk mendorong peralihan pemasangan iklan luar ruang ke media digital (LED).

Dampaknya, jumlah pemasang iklan menurun karena mereka tidak memiliki anggaran untuk memasang iklan dengan LED. Para pemasang iklan akhirnya memilih daerah di sekitar Jakarta untuk memasang media iklan luar ruang sehingga banyak papan reklame di Jakarta yang kosong.

Berangkat dari hal itu, Pemprov DKI kembali akan menurunkan nilai pajak reklame media luar ruang 50 persen dari ketentuan. Targetnya untuk meningkatkan pendapatan pajak tahun ini.

”Untuk memenuhi target yang ditetapkan tidak mungkin karena keterbatasan waktu. Namun, penurunan nilai pajak ini kami harapkan dapat mendekati target penerimaan pajak sektor reklame media luar ruang,” kata Iwan Setiawandi.

Di Jakarta saat ini terdapat 250 titik iklan media luar ruang. Dari jumlah itu, 180 papan di antaranya sudah menjadi aset Pemprov DKI. Sebaran lokasi reklame media luar ruang itu paling banyak terdapat di wilayah Jakarta Barat. Sementara jumlah LED di Jakarta saat ini sebanyak 100 unit.

Iwan yakin penurunan pajak reklame ini tidak akan mengacaukan wajah kota. Terkait itu, dia meminta dinas tata ruang ikut mengendalikan pemasangan pajak reklame di luar ruang agar keindahan kota terjaga. (NDY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com