Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Akhir Tahun, Hari Kerja Maling Spesialis Rumah Kosong

Kompas.com - 23/12/2014, 20:29 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - MASA liburan Natal dan Tahun Baru telah tiba. Kegembiraan menyelimuti keluarga. Sebab, selain beberapa hari bebas dari rutinitas kerja, ini kesempatan bersama keluarga berlibur ke luar kota.

Mengiringi semangat berkumpul dengan keluarga dan berlibur, komplotan penjahat rupanya turut ”gembira”. Biasanya, akhir tahun menjadi saat di mana para penjahat ini ”panen”. Sebab, mereka tahu akan ada banyak rumah yang ditinggal penghuninya. Ini artinya, semakin terbuka peluang bagi para maling untuk menjarah harta orang lain.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Senin (22/12), memperingatkan keluarga yang hendak liburan agar selalu waspada karena pelaku kejahatan tidak pernah berhenti mencari kesempatan dan peluang beraksi. Rumah kosong, dalam arti rumah yang ditinggal pergi penghuninya selama beberapa waktu tanpa ada penjagaan, akan menjadi target empuk para pelaku kejahatan.

Bahkan, walaupun di rumah ada penjaga dan dilengkapi kamera pemantau (CCTV), bukan berarti pelaku kejahatan tidak dapat beraksi. Pencurian yang terjadi di sebuah rumah di Jalan Kartini VII C, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu pagi lalu, menjadi buktinya.

Pencurian terjadi di rumah yang tengah ditinggal mudik pemiliknya. Dua pencuri memasuki rumah kosong tersebut dan menggasak sejumlah barang korban.

Tjhin, pemilik rumah, mengetahui aksi para pelaku dari kamera pengintai yang dipasang di rumahnya. Gambar yang terpantau dari kamera ini bisa disaksikan lewat ponsel melalui jaringan internet. Jadi, saat sang pemilik tengah di luar kota pun kondisi rumahnya bisa terpantau setiap saat. Mengetahui ada dua orang yang tidak dikenal berada di dalam rumah, Tjhin langsung mengontak dua tetangganya. Kedua tetangga mendatangi rumah korban. Saat kepergok, pelaku langsung kabur.

”Yang diambil antara lain ponsel bekas dan barang-barang yang bisa diraih. Memang tidak banyak karena aksi ini keburu ketahuan,” kata Kepala Polsek Sawah Besar Komisaris Ronald Purba. Polisi masih menelusuri identitas para pelaku.

Ronald mengimbau agar pada masa libur seperti saat ini, pemilik rumah yang bepergian ke luar kota menitipkan rumah mereka ke tetangga yang dipercayai. ”Kalau menyalakan lampu di teras selama pemilik pergi, justru akan mengundang pencuri. Pencuri sudah tahu kalau lampu yang menyala 24 jam menandakan pemiliknya tidak ada,” ujar Ronald.

Dia memastikan akan mengaktifkan patroli dan menyebarkan imbauan bagi pemilik rumah sebelum meninggalkan rumah tanpa penghuni.

Berbagai cara

Saat beroperasi, para pencuri spesialis rumah kosong itu menggunakan sejumlah cara. Ada yang langsung mendatangi rumah atau ruko yang terlihat tutup, lalu mengetuk-ngetuk pintu atau pagar gerbangnya.

Jika setelah pintu diketuk ada yang keluar dari dalam rumah, pelaku berpura-pura menjadi tamu yang mencari tuan rumah. Jika tuan rumah ternyata ada, mereka pura-pura mencari alamat rumah seseorang, lalu berlalu seakan-akan salah alamat.

Jika tidak ada orang yang keluar dari dalam rumah, segera komplotan itu memarkirkan mobilnya di depan gerbang rumah untuk melindungi mereka saat merusak kunci pintu atau gembok pagar. Setelah pintu terbuka, mereka pun masuk dan salah seorang menunggu di luar mengawasi situasi sekitar.

Modus lainnya, komplotan pencuri yang sudah tahu bahwa di rumah itu hanya ada pembantu atau sopir, datang dengan menyamar. Mereka di antaranya berpura-pura sebagai petugas PLN, teknisi jaringan televisi kabel atau CCTV, petugas yang mengukur karpet, penanaman ulang rumput taman, penataan ulang taman, dan pengecekan kompor gas. Jika sasarannya ruko, pelaku sering mengaku kepada pembantu sebagai pengantar barang pesanan majikan.

Menurut Rikwanto, para pelaku bisa melakukan itu semua karena mereka spesialis maling rumah kosong. Kesimpulan ini diambil paling tidak berdasarkan pengakuan empat kelompok pencuri yang dibekuk Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, September lalu. Kala itu, sebanyak 15 orang ditangkap.

Untuk itu, Rikwanto mengimbau warga agar ketika hendak meninggalkan rumah dalam waktu lama, ada yang tetap menjaga dan melapor kepada petugas keamanan perumahan.

Ada baiknya saling berbagi nomor telepon yang dapat dihubungi sewaktu-waktu dengan petugas keamanan di lingkungan tempat tinggal. Informasikan juga kepada para petugas bahwa selama berlibur tidak membuat janji bertemu atau menerima seseorang di rumah.

Selain itu, cara Tjhin patut ditiru. Di rumah sebaiknya dipasang CCTV online yang dapat dipantau setiap saat dari mana pun. (RTS/ART/RAY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com