Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Klaim Penyerapan APBD 2014 Meningkat Dibanding Tahun 2013

Kompas.com - 06/01/2015, 09:33 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Heru Budi Hartono. mengatakan bahwa penyerapan anggaran APBD 2014 meningkat dibandinkan tahun sebelumnya. Hanya saja, penyerapan tersebut tidak sesuai target.

"Kalau dilihat dari semuanya, (serapan anggaran) kita meningkat (dibanding tahun sebelumnya)," ujar Heru, Senin (5/1/2015).

Mantan Wali Kota Jakarta Utara ini menjelaskan, secara keseluruhan, penyerapan anggaran tahun 2014 adalah sebesar 71 persen dari total anggaran. Dengan nilai pencapaian tersebut, serapan anggaran sudah lebih besar dibandingkan pada 2013.

Adapun untuk serapan yang belum maksimal, kata Heru, terdapat pada beberapa bagian, seperti pajak kendaraan bermotor, pajak hotel, pajak restoran, dan lainnya. Pajak kendaraan bermotor yang berhasil terealisasi atau yang diserap adalah sebesar Rp 4,9 triliun dari target Rp 5 triliun. Kemudian, serapan pajak hotel sebesar Rp 1,3 triliun dari anggaran sebesar Rp 1,4 triliun.

"Jadi ini bisa dibilang lumayan, jumlah serapan pajak hotel bisa sebesar 96 persen," ucap Heru.

Sedangkan untuk pajak restoran, dianggarkan sebesar Rp 2 triliun dan bisa terserap sampai Rp 1,8 triliun. Nominal pada tahun 2013, kata Heru, baru mencapai angka Rp 1,5 triliun saja.

Untuk anggaran tahun 2015 yang masih dalam rancangan, kata Heru, salah satunya akan memasukkan pajak reklame dengan ketentuan khusus. Reklame yang ada di Jakarta, ke depannya, akan menggunakan teknologi LED sehingga perhitungan pajak tidak lagi dari ukuran reklame, melainkan dari masa tayang dari iklan yang ditampilkan.

"Hitungnya dari jam tayang, jadi dia juga untung kan. 70 persennya dia silakan, 30 persennya nanti kita hitung, kurang lebih presentase seperti itu," tutur Heru.

Penyerapan anggaran dari pajak reklame ini yang terendah dibandingkan dengan pajak yang lain, yakni sebesar Rp 862 miliar dari target anggaran Rp 2,4 triliun. Pada tahun 2013, serapan anggaran pajak reklame juga termasuk salah satu yang rendah, yaitu Rp 257 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Megapolitan
Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Megapolitan
Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Megapolitan
PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

Megapolitan
Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Megapolitan
Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Megapolitan
Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Megapolitan
Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Megapolitan
Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Megapolitan
Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Megapolitan
Staf Hasto Kristiyanto Berencana Laporkan Penyidik KPK ke Kompolnas

Staf Hasto Kristiyanto Berencana Laporkan Penyidik KPK ke Kompolnas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com