Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN: DKI Harus Minta Tambah Daya, Bayar Lagi

Kompas.com - 13/02/2015, 10:16 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sumber tenaga listrik cadangan berupa generator set atau genset di Jakarta memiliki peran penting bagi kelancaran operasi pompa-pompa air. Namun, sebagian genset yang ada di Jakarta sudah tidak baik lagi, bahkan ada beberapa yang dayanya kurang sehingga tidak bisa menghidupkan pompa secara maksimal.

"Info dari petugas di lapangan, masih ada beberapa genset yang kurang. Ada yang performanya tidak bagus. Daya listriknya juga kurang," tutur General Manager PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang (Disjaya) Haryanto WS kepada Kompas.com, Jumat (13/2/2015).

Haryanto mendapatkan info tersebut usai melakukan pertemuan dan koordinasi dengan Kepala Dinas Tata Air DKI Agus Priyono dan Kepala Dinas Bina Marga DKI Yusmada Faizal, Kamis (12/2/2015). Dengan temuan itu, Haryanto beserta kedua kepala dinas itu sepakat untuk segera melakukan perbaikan-perbaikan.

Untuk genset yang daya listriknya masih kurang, tutur Haryanto, Pemprov DKI bisa mengajukan penambahan daya seperti biasa dengan membayar tarif tertentu. Genset yang disebut oleh Haryanto merupakan kepunyaan DKI sehingga Pemprov DKI yang berwenang penuh melakukan perbaikan terhadap genset yang sudah tidak optimal.

"Kalo (dayanya) kurang, bisa ditambah. Harus minta tambah daya, bayar lagi," ujar Haryanto.

Keberadaan genset merupakan tenaga cadangan yang diperlukan untuk mengoperasikan pompa-pompa air di Jakarta. Pompa tersebut digunakan untuk memompa air ke saluran-saluran yang telah ada agar setiap hujan lebat turun, genangan di jalan bisa lebih cepat surut. Air pun dapat lebih cepat mengalir ke laut.

Pada Senin (9/2/2015) lalu, pompa di Waduk Pluit tidak beroperasi karena PLN memutus listriknya. Listrik diputus karena gardu listrik yang menyuplai tenaga untuk pompa tersebut sudah terendam banjir. Jika tetap dinyalakan, maka akan membahayakan masyarakat sekitar.

Akibat pompa yang tidak berfungsi, ketinggian air di Waduk Pluit meningkat drastis dalam kurun waktu yang sangat singkat. Sehingga, air di Waduk Pluit pun meluap dan menyebabkan banjir di daerah tersebut.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingin agar di awal tahun depan, tidak ada lagi pompa yang tidak bisa beroperasi. Semua tenaga cadangan, kata dia, harus selalu siap jika sewaktu-waktu PLN tidak bisa mengaliri listrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Megapolitan
Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Megapolitan
Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi 'Online'

Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi "Online"

Megapolitan
182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

Megapolitan
Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Megapolitan
Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com