Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Ikut Kerja Bakti, Pejabat Bisa Diturunkan dari Jabatan

Kompas.com - 18/05/2015, 14:41 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta Agus Suradika menyebutkan beberapa alasan pejabat bisa diturunkan dari jabatannya. Salah satunya jika pejabat tidak berpartisipasi dalam kegiatan bersama warga seperti kerja bakti.

"Misalnya ada kerja bakti membersihkan saluran air. Dinas PU air harus hadir di situ. Camat dan lurah pasti punya catatan siapa saja pejabat eselon III dan IV yang enggak hadir di situ," ujar Agus di Balai Kota, Senin (18/5/2015).

Agus juga menjelaskan faktor-faktor lain yang menyebabkan pejabat diturunkan ataupun dipindahkan dari jabatannya. Seperti pejabat yang mengundurkan diri dan juga menderita sakit.

Agus mengatakan pejabat yang sakit tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Selain itu, pejabat yang terbukti oleh Inspektorat menerima suap juga salah satu alasan pejabat dapat didemosi. Begitu pula dengan pejabat yang bermain-main dengan suatu proyek.

Agus mengatakan dalam jajaran orang yang didemosi atau diturunkan dari jabatan hari ini salah satunya adalah akibat hal itu. "Ini sudah melalui pemeriksaan Inspektorat, adalah mereka yang bermain main dengn uang. Bisa sogok, bisa upeti, bisa penyuapan," ujar Agus.

Hal terakhir yang bisa menjadi alasan pejabat diturunkan dari jabatannya adalah akibat ketidakdisiplinan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) memiliki catatan siapa saja pejabat yang tidak hadir dalam waktu yang lama.

Untuk diketahui, Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama melantik sebanyak 649 pejabat eselon III dan IV, di halaman Balai Kota, Senin (18/5/2015). Dalam pelantikan itu ada pegawai yang dimutasi, dipromosikan, dipindah ke satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lain, dan juga ada yang dijadikan staf.

Untuk diketahui, sebanyak 57 pejabat eselon III dan IV yang mengalami penurunan jabatan menjadi staf biasa. Diantaranya ada 16 pejabat dari eselon III dan 41 pejabat dari eselon IV. Pejabat eselon III yang didemosi berasal dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Penataan Kota dan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD), Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), Dinas Pendidikan, Dinas Perumahan dan Gedung Pemda, serta Dinas Perhubungan dan Transportasi, dan Dinas Pelayanan Pajak.

Sementara, 41 pejabat eselon IV yang didemosi berasal dari Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah, Dinas Pendidikan dan Dinas Bina Marga, Dinas Kebersihan, Dinas Komunikasi, Informasi dan Kehumasan (Diskominfomas), Dinas Tata Air, Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP), Dinas Olahraga dan Pemuda, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), Dinas Perindustrian dan Energi, Dinas Penataan Kota, Satpol PP, Kota Administrasi Jakarta Pusat, Kota Administrasi Jakarta Utara, Kota Administrasi Jakarta Barat, Kota Administrasi Jakarta Selatan, Kota Administrasi Jakarta Timur, dan Kabupaten Kepulauan Seribu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Megapolitan
Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Megapolitan
Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Megapolitan
PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

Megapolitan
Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Megapolitan
Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Megapolitan
Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Megapolitan
Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Megapolitan
Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Megapolitan
Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Megapolitan
Staf Hasto Kristiyanto Berencana Laporkan Penyidik KPK ke Kompolnas

Staf Hasto Kristiyanto Berencana Laporkan Penyidik KPK ke Kompolnas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com