Mereka merupakan satu dari puluhan pasangan yang mempercayakan acara pernikahan mereka kepada wedding organizer WB.
Kumgeltu dan Happy harus menghadapi kenyataan bahwa uang puluhan juta rupiah mereka diduga dibawa kabur oleh pemilik WB, setelah sang pemilik, WS, tiba-tiba menghilang sejak Minggu (17/5/2015).
"Saya sudah bayar hampir 100 persen, total biaya pernikahan yang dibayar ke WB Rp 42 juta. Yang harus saya bayar tinggal Rp 5,5 juta," tutur Kumgeltu kepada Kompas.com, Kamis (21/5/2015) siang.
Dia menceritakan, awalnya memutuskan untuk menggunakan jasa WB atas dasar saran dari teman. Selain itu, Kumgeltu dan Happy juga mencari referensi lain di internet.
Sebagian besar testimony yang diisi oleh mantan pengguna jasa WB, menilai pelayanannya cukup baik.
Ketertarikan pasangan yang sama-sama anak rantau itu terhadap WB juga karena banyak promo yang ditawarkan. Jadilah mereka sepakat menggunakan jasa WB pada Mei tahun lalu.
Sesuai dengan aturan di WB, pasangan yang ingin menggunakan jasa mereka harus sudah booking setahun sebelum tanggal pernikahan.
Selama setahun itu, pasangan juga diperbolehkan mencicil biaya jasa wedding organizer. WB menjanjikan akan mengurus semua keperluan Kumgeltu dan Happy, mulai dari tempat resepsi, jas dan gaun pengantin, kartu undangan, katering, dan sebagainya.
Sebagai tanda keseriusan, Kumgeltu dan Happy membayar down payment sebesar Rp 2 juta. Untuk mendapatkan uang sejumlah Rp 42 juta itu, Kumgeltu dan Happy harus berupaya ekstra dalam mengumpulkan uang.
Bahkan mereka sampai meminjam uang ke kantor mereka masing-masing. "Kita sudah coba yakinin kantor dan mereka mau kasih pinjaman. Saya pinjam ke kantor saya, istri saya pinjam ke kantornya," kata Kumgeltu.
Uang yang dikumpulkan akhirnya cukup untuk membayar 75 persen dari total pembayaran kepada WB. Pihak WB sendiri beberapa kali meminta pembayaran secara cepat dengan iming-iming bonus bagi calon pengantin.
Bonus itu di antaranya jalan-jalan ke Bali, dapat tambahan porsi di katering saat resepsi, diberikan harga sewa murah untuk mobil pengantin, dan sebagainya.
Setelah mendapat kabar pemilik WB menghilang, Kumgeltu dan Happy langsung mengatur ulang strategi. Mereka sepakat tidak bisa menunda, bahkan membatalkan pernikahan.
Ditambah lagi orangtua dan keluarga mereka berdua dari luar kota sudah tiba di Jakarta sejak Sabtu (16/5/2015). "Biar gimana pun, pernikahan akan tetap kami langsungkan. Kita juga enggak kasih tahu pihak keluarga soal kondisi kita yang ditipu sama WB," kata Kumgeltu.