Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusat Belanja Kini Tampil Beda

Kompas.com - 25/06/2015, 18:44 WIB

Pasar seluas 2.809 meter persegi itu diisi oleh 160 pedagang. Adapun jumlah kios dan los yang ada sebanyak 288 tempat.

Kepala Pasar Pos Pengumben Tosimin menuturkan, sama seperti pasar tradisional lain, Pasar Pos Pengumben difokuskan sebagai penyedia kebutuhan harian, seperti bahan pangan, sandang, dan alat sekolah. "Aktivitas jual-beli ramai ada di lantai I yang menjual kebutuhan pangan, seperti beras, telur, daging ayam, dan ikan," kata Tosimin, Selasa (23/6), di Jakarta.

Menurut dia, meski fasilitas pasar sudah lebih modern, tradisi tawar-menawar masih dijaga oleh pedagang sebagai identitas pasar tradisional. Di pasar itu juga bertahan tradisi saling memercayai antara penjual dan pembeli.

Khotimah (44), pedagang pakaian, menuturkan, ia memperbolehkan pengunjung melihat, mencoba, dan menawar harga barang dagangannya. Pengunjung biasanya menawar separuh dari harga yang ia tawarkan. "Kalau harga celana Rp 60.000, mereka tawar Rp 30.000. Saya masih tolak, lalu kami saling menawarkan harga yang cocok. Biasanya laku di harga Rp 40.000-Rp 45.000," katanya.

Menurut Khotimah, kegiatan tawar-menawar barang sekaligus menjadi keunikan pasar tradisional. Itu pula salah satu keunggulan pasar tradisional sehingga pembeli tertarik berbelanja.

"Setelah direnovasi, omzet saya lebih banyak. Bisa dapat Rp 700.000-Rp 1 juta per hari. Dulu hanya Rp 300.000-Rp 500.000 karena letak kios tidak strategis, terimpit kios lain," tambahnya. (DIAN DEWI PURNAMASARI/B08)

__________________

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 25 Juni 2015, di halaman 27 dengan judul "Pusat Belanja Kini Tampil Beda".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDN Diserang Ransomware, Heru Budi Harap Data Milik Pemprov DKI Aman

PDN Diserang Ransomware, Heru Budi Harap Data Milik Pemprov DKI Aman

Megapolitan
Seorang Wanita Tewas Dianiaya Suaminya di Pulogadung

Seorang Wanita Tewas Dianiaya Suaminya di Pulogadung

Megapolitan
Pengunjung Padati Pesta Rakyat HUT Ke-78 Bhayangkara, Arus Lalu Lintas Macet

Pengunjung Padati Pesta Rakyat HUT Ke-78 Bhayangkara, Arus Lalu Lintas Macet

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Selebgram yang Promosikan Situs Judi Online di Bogor

Polisi Tangkap Dua Selebgram yang Promosikan Situs Judi Online di Bogor

Megapolitan
Rencana Pembatasan Usia Kendaraan 10 Tahun di Jakarta, Pengamat : Ini Ada Kepentingan Politik

Rencana Pembatasan Usia Kendaraan 10 Tahun di Jakarta, Pengamat : Ini Ada Kepentingan Politik

Megapolitan
Ruas Jalan Menuju Istiqlal Macet Imbas Perayaan HUT Bhayangkara di Monas

Ruas Jalan Menuju Istiqlal Macet Imbas Perayaan HUT Bhayangkara di Monas

Megapolitan
Orangtua Bocah yang Tewas di Tol Cijago Sempat Cari Anaknya ke Toko Penjual Balon

Orangtua Bocah yang Tewas di Tol Cijago Sempat Cari Anaknya ke Toko Penjual Balon

Megapolitan
1.274 Personel Polda Metro Jaya Naik Pangkat Saat HUT Bhayangkara ke-78

1.274 Personel Polda Metro Jaya Naik Pangkat Saat HUT Bhayangkara ke-78

Megapolitan
Heru Budi Harap Gubernur DKI Mendatang Pikirkan Masalah Perubahan Iklim yang Berdampak ke Krisis Pangan

Heru Budi Harap Gubernur DKI Mendatang Pikirkan Masalah Perubahan Iklim yang Berdampak ke Krisis Pangan

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu 'Like-Subscribe' Sudah Lima Bulan Beraksi dan Raup Rp 806 Juta

Polisi Sebut Penipu "Like-Subscribe" Sudah Lima Bulan Beraksi dan Raup Rp 806 Juta

Megapolitan
Tahanan Lapas Cipinang Tipu dan Sebarkan Foto Tanpa Busana Gadis SMP di Jabar

Tahanan Lapas Cipinang Tipu dan Sebarkan Foto Tanpa Busana Gadis SMP di Jabar

Megapolitan
Kekejaman Pria di Tangerang, Pukul Rekan Kerja dengan Besi 2,5 Kg hingga Tewas lalu Curi 2 Mobil Pikap

Kekejaman Pria di Tangerang, Pukul Rekan Kerja dengan Besi 2,5 Kg hingga Tewas lalu Curi 2 Mobil Pikap

Megapolitan
Karyawan Gudang di Tangerang Bunuh Rekan Kerja, Ingin Curi Mobil tapi Takut Ketahuan Korban

Karyawan Gudang di Tangerang Bunuh Rekan Kerja, Ingin Curi Mobil tapi Takut Ketahuan Korban

Megapolitan
Cegah Banjir, Pemkot Jaksel Bangun Sembilan Sistem Drainase

Cegah Banjir, Pemkot Jaksel Bangun Sembilan Sistem Drainase

Megapolitan
Sempat Drop, Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok Akhirnya Pulang dari Rumah Sakit

Sempat Drop, Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok Akhirnya Pulang dari Rumah Sakit

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com