Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relokasi Warga Akan Berlanjut

Kompas.com - 25/08/2015, 18:12 WIB
JAKARTA, KOMPAS - Relokasi warga terkait normalisasi Sungai Ciliwung sebagai upaya penanganan banjir di Jakarta akan terus berlanjut. Setelah warga Kampung Pulo, dalam waktu dekat giliran warga Bukit Duri akan direlokasi. Sementara pekerjaan fisik normalisasi sudah 30 persen.

Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah DKI Jakarta Ika Lestari Aji, Senin (24/8), mengatakan, setelah Kampung Pulo, relokasi akan dilakukan di Bukit Duri, Jakarta Selatan. Pemprov DKI menyediakan rumah susun di Pulogebang dan Cipinang Besar Selatan di Jakarta Timur untuk menampung 247 warga yang terkena relokasi di Bukit Duri.

"Masih ada rencana untuk membangun rusun baru di tempat lain, selain untuk warga yang terkena normalisasi Kali Ciliwung. Prinsipnya, setelah rusun siap, warga di bantaran kali akan direlokasi," ujar Ika.

Sementara relokasi warga Kampung Pulo ke Rumah Susun Sederhana Sewa Jatinegara Barat, Jakarta Timur, masih berlangsung. Dari 520 unit yang disediakan sudah ada 456 keluarga yang menerima rusun. Sebanyak 417 keluarga sudah mengambil kunci unit.

Setelah relokasi selesai dilaksanakan, lanjut Ika, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan mulai menormalisasi Sungai Ciliwung. Di tepian sungai akan dipasang sheet pile, lalu dikeruk dan dilebarkan.

Di tepi kali akan dibuat trase, lalu dibangun hunian warga. "Rusun yang dibangun kami lengkapi dengan berbagai fasilitas pendidikan, kesehatan, tempat usaha, tempat ibadah, dan taman. Kami sudah inventarisasi ada 34 kebutuhan dalam satu kompleks rusun," katanya.

Dinas Perumahan dan Gedung juga memberikan pelatihan kepada warga yang mulai tinggal di rusun. Diharapkan pelatihan itu bisa membantu warga yang harus menyesuaikan kehidupan di rusun.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Teuku Iskandar mengatakan, kelancaran normalisasi Sungai Ciliwung sangat bergantung pada penyelesaian relokasi warga yang terkena proyek normalisasi itu.

Sejak proyek dijalankan pada 2013, pihaknya menargetkan normalisasi Sungai Ciliwung selesai 2016, yakni dari Manggarai hingga jalan layang TB Simatupang sepanjang 19 kilometer. Namun, target itu, lanjutnya, dapat saja meleset, karena relokasi warga tak mudah.

Namun, Iskandar memberikan apresiasi atas kerja cepat Pemprov DKI merelokasi warga Kampung Pulo. Pembebasan area bantaran Sungai Ciliwung di kampung itu dapat mempercepat pekerjaan normalisasi.

Pekerjaan fisik di bantaran Sungai Ciliwung sisi Kampung Pulo akan berlangsung dari Jembatan Tong Tek hingga jalan layang Kampung Melayu sepanjang 1,9 kilometer dengan luas lahan 1,9 hektar. Pekerjaan itu ditargetkan tuntas akhir tahun ini.

Jika Bukit Duri dapat dibebaskan segera, pekerjaan fisik di bantaran yang tepat berada di seberang Kampung Pulo itu juga akan langsung dilaksanakan.

Adapun normalisasi yang telah dilaksanakan saat ini tersebar di beberapa ruas, seperti di Manggarai dan beberapa bagian di Condet.

Total panjang yang telah dinormalisasi 4 kilometer. Jika ditambah dengan normalisasi di Kampung Pulo menjadi hampir 6 kilometer atau sekitar 31 persen.

"Secara teknis, tak ada kendala pada pekerjaan fisik. Kendala utama ada pada relokasi," ujarnaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com