Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memelihara Semangat Memulung Sampah

Kompas.com - 01/09/2015, 02:32 WIB

KOMPAS - Antara pukul 08.00 dan pukul 10.00, Sabtu (29/8), di ruas Kali Ciliwung di Sempur, Bogor Tengah, terulang suasana yang sudah menjadi pemandangan rutin selama tujuh tahun terakhir.

Sabtu pagi itu, tak lebih dari sepuluh lelaki berada di tepi aliran Ciliwung di wilayah RW 004 Lebak Kantin. Mereka masing-masing membawa karung dan giat memunguti sampah non-organik. Ada plastik kemasan makanan, sandal jepit, sepatu rusak, pakaian, dan komponen elektronik.

Dalam dua jam, mereka berhasil memungut sampah hingga 20 karung ukuran 25 kilogram. Sutisna, pegiat Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) Bogor, sampai bolak balik dari lokasi pemungutan di dekat jembatan biru ke rumah cacah plastik di seberangnya untuk mengambil karung.

Yang agak spesial, dalam kegiatan memulung sampah Sabtu itu, turut aktif Ketua RW 004 Hermansyah dan warga kelahiran sempadan Ciliwung di Sempur, Kolonel (Purn) Usman. "Kami ingin memberi contoh," kata Hermansyah seusai kegiatan.

Meski terkumpul sampah sampai 20 karung, kegiatan itu belum mampu membuat tepian sungai, yang mengalir hingga membelah jantung Jakarta, itu bersih.

Gundukan sampah atau sampah yang berserakan masih dijumpai di sungai sepanjang hampir 120 kilometer itu.

Tak ikut serta

Selama tujuh tahun acara memungut sampah ini digelar, sudah menjadi pemandangan lumrah dan biasa bahwa saat para aktivis memulung sampah, warga sekitarnya tidak ikut serta. Ada yang asyik memancing, ada pula yang dengan santainya masih membuang sampah dari teras rumah di tubir sungai.

Pemandangan yang membuat para pegiat prihatin. Namun, itu lah kenyataan: kepedulian dan pengabaian bersanding.

Kegiatan memulung sampah oleh KPC Bogor sudah berlangsung tujuh tahun. Kegiatan dilaksanakan setiap Sabtu. Jika Sabtu adalah hari raya, kegiatan digeser ke Minggu.

Setiap tahun pada bulan Juni, untuk memeriahkan HUT Kota Bogor, kegiatan memulung sampah dilombakan. Lomba diikuti kelompok warga perwakilan 13 kelurahan di Kota Bogor yang dilintasi Ciliwung.

Koordinator KPC Bogor Een Irawan Putra mengatakan, memulung sampah tetap akan dilaksanakan, tak peduli pesertanya banyak atau sedikit. Rutinitas itu menjadi tradisi, setidaknya bagi para pegiat yang ingin memelihara semangat peduli menjaga Ciliwung.

Kegiatan itu mungkin akan terkesan sia-sia jika mengingat warga di bantaran sungai masih menjadikan Ciliwung sebagai tempat sampah.

Kegiatan memulung sampah ini, apalagi jika terus dilakukan segelintir orang, akan menjadi kegiatan yang tiada habisnya.

Namun, itulah tantangan. Ketidakpedulian warga adalah penyemangat bagi para pegiat Ciliwung agar tak pernah kendur dan bosan. Masih ada harapan bahwa suatu saat warga akan terlibat aktif memulung sampah atau bahkan berbuat lebih besar, misalnya menata dan menjaga Ciliwung bersih dan lestari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com