Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengadu Diusir dari Rusun, Warga Ini Malah Kena Semprot Ahok

Kompas.com - 14/09/2015, 13:48 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang penghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa) tiba-tiba menghampiri Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang baru tiba di Balai Kota, Senin (14/9/2015).

Kepada Basuki, ia mengadu karena akan diusir dari tempat tinggalnya kini. Mendengar itu, nada suara Basuki langsung tinggi. 

"Pertanyaan saya, Bapak harus jujur, Bapak beli rusun itu dari siapa? Kami mau berantas (oknum), dan kami mau pecatin semua PNS (pegawai negeri sipil) (yang terlibat). Kalau saya enggak ketat soal pengawasan rusun, bakal habis rusunnya. Mau bangun berapa ribu juga bakal habis," kata Basuki. 

Pria itu menjawab, "Saya awalnya ngekos, Pak. Gimana?" tanya dia lagi.

Mendengar hal itu, Basuki kembali kesal. Menurut dia, seharusnya pria itu tidak tinggal di rusunawa milik DKI. Sebab, unit rusunawa itu diperuntukkan bagi warga relokasi, bukan warga biasa yang berniat indekos.

"Makanya saya mau tahu Anda ngekos bayar dari siapa, beli dari siapa? Anda tuh enggak layak sebenarnya tinggal di rusun. Rusun itu diutamakan buat orang-orang yang kena penggusuran. Itu saja masalahnya. Kalau Anda tetap ngotot, saya catat nama Anda, dan akan saya suruh polisi panggil. Saya lagi kasar mainnya," kata Basuki. 

Lebih lanjut, Basuki menyatakan ingin menindak tegas semua oknum "pemain" rusun. Semua oknum itu, kata dia, harus dipenjarakan. Selama tiga tahun memimpin Ibu Kota, Basuki mengklaim sudah bersabar terhadap semua oknum tersebut.

Namun, semakin dibela, oknum-oknum semakin bermain. Pria itu hanya mengangguk-angguk mendengar kata-kata Basuki.

"Bapak tahu enggak yang tukar-tukar KTP berapa? Saya jebak mereka dengan tukar KTP dari Rusunawa Muara Baru pindah Marunda, balik lagi Marunda. Mereka main-main dengan oknum Dukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil), hampir 2.000 unit dijual. Kalau semua oknum main KTP, diatur Rp 5 juta 1 orang, mereka bisa dapat Rp 10 miliar," kata Basuki.

Tahun ini, Basuki mengaku tak ingin kecolongan lagi. Pemprov DKI menyiapkan sejumlah jebakan untuk memancing mafia rusun.

"Mereka sudah terlalu nyaman. Saya baikin, ternyata maling semua. Tahun ini, kami akan kasih jebakan. Tahun 2015, tak ada cerita, kami perketat," kata Basuki menyudahi pembicaraannya dengan pria itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Megapolitan
Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com