Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadishub: Tak Ada Ampun untuk Calo Kir!

Kompas.com - 16/09/2015, 21:34 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Perhubungan DKI Andriansyah menjawab laporan anggota Badan Anggaran DPRD DKI Pandapotan Sinaga soal praktik pungutan liar dan calo di pengujian kendaraan bermotor (PKB) kir Pulogadung.

Andri mengatakan akan memeriksa kebenaran laporan tersebut dan berjanji akan menindak tegas oknum tersebut.

"Saya terima kasih nih, Pak. Kalau informasi itu valid, enggak ada ampun, Pak. Apalagi informasinya dari DPRD, pasti kita tindak lanjuti. Jangan sampai karena satu atau dua orang yang berbuat salah, malah Pemprov keseluruhan yang jelek," ujar Andri.

Andri pun menjelaskan kondisi di sejumlah PKB saat ini. Sejak penutupan lokasi uji kir Kedaung Angke akibat pemeriksaan KPK tahun lalu, Jakarta memiliki tiga PKB kir yang beroperasi. Secara otomatis, antrean pun semakin panjang.

Andri pun menjelaskan bahwa sistem di PKB kir saat ini sudah lebih baik. Orang yang ingin melakukan uji kir bisa mengambil nomor antrean dari mesin seperti yang diterapkan di bank. Dari mesin tersebut, akan keluar jadwal uji kir mereka.

Untuk pembayaran, masyarakat bisa membayar langsung ke bank. Selain itu, Andri mengatakan, pihaknya juga telah sering melakukan pergantian pegawai di tempat uji kir. Dengan cara itu, Andri berharap praktik pungli dan calo bisa hilang.

"Jadi, saya bikin 50 persen tetap di sana, 50 persen harus keluar, Pak. Enam bulan rolling lagi," ujar Andri.

Sebelumnya, Pandapotan mengkritik praktik pungli dan calo di tempat PKB kir Pulogadung. Dia mengaku bingung karena lama waktu pengurusan mobil berbeda di tiap orangnya.

"Masalah kir ini, saya bingung kenapa prosesnya kadang susah, kadang gampang. Saya enggak lihat konsistensinya. Banyak yang lapor untuk urus kir di Pulogadung bisa kilat, tapi juga bisa seminggu bolak-balik enggak jadi-jadi. Di satu sisi, mobil orang rusak sedikit, eh enggak lolos, tapi yang sudah rusak parah malah lolos," ujar Pandapotan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Megapolitan
Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Megapolitan
Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi 'Online'

Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi "Online"

Megapolitan
182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

Megapolitan
Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Megapolitan
Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com