Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelewengan Dana di Koperasi Kelurahan, Sejumlah Pengurus Dipenjarakan

Kompas.com - 18/09/2015, 19:50 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah pengurus Koperasi Jasa Keuangan (KJK) di beberapa kelurahan di DKI Jakarta dijebloskan ke penjara akibat dugaan penyalahgunaan dana bergulir usaha mikro dan kecil yang disalurkan melalui Koperasi Jasa Keuangan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan (PEMK) dan Koperasi Masyarakat (Kopmas).

Kepala Unit Pengelola Dana Bergulir (UPDB) PEMK Rosita Tambunan mengatakan, ada tiga pengurus yang telah divonis bersalah oleh pengadilan. Mereka yakni Ketua Koperasi Kelurahan Petojo Utara berinisial F, serta dua pengurus koperasi di Kelurahan Tebet Barat, yakni AA dan VA.

"Sudah diputus pengadilan dan masing-masing bervariasi merugikan negara mulai Rp 100 juta sampai Rp 1 miliar," kata Rosita di kantor UPBD PEMK, di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (18/9/2015).

Masing-masing ada yang dihukum 2,6 tahun penjara dan 1,8 tahun penjara. Rosita mengatakan, selain ketiga tersangka itu, ada satu lagi Ketua Koperasi Kelurahan Tanjung Priok, berinisial S yang juga tersandung kasus penyelewengan dana ini.

S diduga melakukan penyelewengan dana tersebut hingga Rp 330 juta. "S sudah ditahan di Cipinang. Berkas kasusnya sudah lengkap atau P-21," ujar Rosita.

Dia mengatakan, hingga kini pihaknya masih menyisir potensi penyimpangan dana bergulir koperasi lain yang mandek di sejumlah kelurahan di DKI.

Di Jakarta Timur sendiri, ada sembilan KJK PEMK yang telah dilaporkan atas dugaan penyelewengan dana tersebut.

"Sembilan KJK kelurahan itu sudah kita laporkan ke Polres Jakarta Timur. Diduga ada penyelewengan. Namun, berapa nilainya (yang diselewengkan), kami masih hitung," ujar Rosita.

Dari upaya ini, pihaknya mengatakan telah dapat menarik Rp 3,5 miliar dana yang sebelumnya mandek.

Namun, dari total alokasi anggaran dana bergulir sebesar Rp 460,863 miliar, masih ada pengembalian sekitar Rp 66 miliar di antaranya yang macet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Balita 4 Tahun di Johar Baru Diculik, Pelaku Ternyata Mantan Istri Ayah Korban

Balita 4 Tahun di Johar Baru Diculik, Pelaku Ternyata Mantan Istri Ayah Korban

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Komunikasi dengan Banyak Partai soal Pilkada Jakarta 2024

Sudirman Said Sebut Komunikasi dengan Banyak Partai soal Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pria yang Dikeroyok karena Dituduh Maling Motor di Grogol Alami Luka Lebam di Wajah

Pria yang Dikeroyok karena Dituduh Maling Motor di Grogol Alami Luka Lebam di Wajah

Megapolitan
PKS Dinilai Sulit 'Move On' dari Anies Baswedan

PKS Dinilai Sulit "Move On" dari Anies Baswedan

Megapolitan
4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

Megapolitan
Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus 'Like-Subscribe' Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus "Like-Subscribe" Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com