Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Kecelakaan Paling Mengenaskan di DKI pada Tahun 2015

Kompas.com - 17/12/2015, 06:02 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Maut bisa berada di mana saja, termasuk di jalanan. Tak cukup kita yang berhati-hati, kalau orang lain tak melakukan hal yang sama, buntutnya kita yang berimbas celaka.

Lima kasus kecelakaan di tahun 2015 ini patut jadi pelajaran, agar kejadian serupa tak terulang. Berikut ulasannya :

1. Pengemudi maut Christopher

Awal tahun ini dibuka dengan kasus kecelakaan maut di Jalan Iskandar Muda, Pondok Indah, Jakarta Selatan, yang menewaskan empat orang.

Pelaku tabrakan maut ini yakni Christopher Daniel Sjarief, pengemudi Mitsubishi Outlander Sport B 1658 PJE.

Dengan kecepatan 131 kilometer per jam, mobil Christopher menyeruduk sejumlah pengendara yang ada di depannya pada 20 Januari 2015 malam.

Dari hasil pemeriksaan pihak Mitsubishi, polisi menyatakan pemuda 23 tahun itu melaju tanpa ada upaya untuk mengerem. Polisi menduga Christopher lepas kendali.

Dipengujung kasus, hukum meloloskan Christopher menginap lama di tahanan. Majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis Christopher bebas bersyarat.

Putusan itu mengecewakan keluarga korban. Bahkan, saat kasus berjalan Christopher hanya berstatus tahanan kota.

2. Kopaja tabrak pengemudi Go-Jek

Kalau ada orang tak berhati-hati, jalanan bisa menjadi maut. Siapa pun bisa menjadi korban dari ketidakhati-hatian seseorang di jalan.

Itulah yang dialami pengemudi Go-Jek Gunawan (44) dan istrinya Lilis (36), serta sang anaknya Aldo (8).

Orangtua Aldo meninggal di Jalan Buncit, Mampang, Jakarta Selatan, setelah ditabrak kopaja S 612 dengan nomor polisi B 7664 RW.

Gunawan tewas di tempat sementara istrinya tak tertolong meski telah dibawa ke rumah sakit. Saat itu, Lilis sedang hamil tua. Sementara Aldo, kritis dalam perawatan.

Sopir kopaja, Budi Wahyono (26), mengaku tak dapat mengerem maksimal. Penyebabnya ada botol air yang mengganjal di pedal rem.

Akhirnya kopaja itu menyeruduk tiga kendaraan, termasuk motor Gunawan. Polisi menetapkan sopir kopaja itu sebagai tersangka kasus tabrakan maut tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com