Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Kecelakaan Paling Mengenaskan di DKI pada Tahun 2015

Kompas.com - 17/12/2015, 06:02 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


3. Kecelakaan mahasiswa Binus

Empat mahasiswa dari Universitas Bina Nusantara, Solu Bimelfi, Diah Kusuma, Mohammad Irfan Rizki Putra, dan Sendi Pramadhan, tewas dalam kecelakaan di kilometer 8,2 Tol Jagorawi arah Bogor, Jawa Barat, Sabtu 14 November 2015.

Mereka tewas terbakar bersama mobil Ford Fiesta B 512D BD lantaran menabrak truk Mitsubishi Fuso B 9351 FH, yang turut terbakar, di lajur satu. Keempatnya sedang dalam perjalanan menuju kawasan Puncak, Bogor.

Polisi belum dapat menyimpulkan apakah kecelakaan disebabkan faktor mengantuk, human error, atau lainnya. Namun, penyebab Ford Fiesta itu terbakar diduga karena benturan keras dengan bagian belakang truk.

4. Lamborghini Vs Motor

Lamborghini bernomor polisi B 8 RBY, nyaris membawa petaka bagi Endah Suprapti, pengendara motor B 6298 SWI. Endah diseruduk mobil super kencang itu di Jalan Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 6 September 2015. Korban selamat meski mengalami koma di rumah sakit.

Polisi menduga, sang pengemudi, Roby, tidak hati-hati dalam berkendara dan memacu dengan kecepatan 90-100 kilometer per jam.

Setelah menabrak motor, Lamborghini itu menabrak tiang yang menyebabkan bagian depan mobil itu ringsek. Polisi menetapkan Roby sebagai tersangka kasus ini.

5. Metromini Vs KRL

Ulah sopir metromini B 80 Kota-Kalideres dengan nomor polisi B 7060 FD merenggut 18 korban jiwa.

Dia nekat menerobos palang pintu perlintasan kereta yang mengakibatkan metromini dihantam KRL. Kejadian ini terjadi di pintu perlintasan Tubagus Angke, Tambora, Jakarta Barat, Minggu (6/12/2015).

Metromini nekat menyeberang rel meski pintu perlintasan telah tertutup dan sinyal tanda kereta lewat telah berbunyi.

Petugas perlintasan dan warga mengaku telah memperingatkan sopir namun tak diindahkan. Padahal, jarak kereta sudah dekat.

Metromini akhirnya tertabrak dan terseret ratusan meter hampir mendekati peron Stasiun Angke.

Saat itu, para penumpang metromini ada yang terpental, yang mengakibatkan banyak korban tewas. Tak hanya menelan 18 jiwa, kejadian ini melukai enam penumpang lainya.

Tabrakan tersebut juga sempat mengganggu perjalanan KRL. Sopir dan kernet bus nahas itu termasuk dalam korban tewas.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) turun tangan menyelidiki kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com