Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen 11 Jam Mereka-reka Peristiwa Pembunuhan Mirna

Kompas.com - 08/02/2016, 08:53 WIB
Kompas TV Inilah Adegan Reka Ulang yang Dilakukan Jessica

Pengacara tersangka Jessica, Yudi Wibowo, mengatakan, dalam rekonstruksi tersebut, Jessica diminta mengikuti adegan yang menurut penyidik sesuai rekaman kamera pengawas (CCTV) Kafe Olivier.

Permintaan adegan ini ditolak lantaran penyidik tak pernah menunjukkan rekaman CCTV kepada pihaknya.

"Lah, (rekaman) CCTV, kami kan enggak lihat, tetapi suruh ikutin (adegan) itu, ya enggak bener. Berarti kan dipaksa suruh ngaku, kan gitu. Kecuali, (rekaman) CCTV-nya kami lihat," kata Yudi seusai rekonstruksi.

Penolakan Jessica itu dilakukan pada adegan kedua dalam rekonstruksi versi polisi sehingga adegan itu tidak diikuti Jessica.

Yudi mengatakan, di adegan versi polisi juga tidak terdapat peragaan menuangkan racun ke dalam gelas kopi milik Mirna.

Selain itu, Jessica juga menolak adegan berbicara kepada pelayan Kafe Olivier setelah Mirna mengalami masalah pascameminum kopi.

Dalam rekonstruksi, Jessica diminta berbicara kepada pelayan Kafe Olivier soal sesuatu yang bercampur di kopi Mirna.

"Pembicaraan pegawai Olivier itu kan enggak benar itu. Ya itu, yang katanya Jessica bertanya 'Apa yang bercampur dalam kopi'. Orang dia (Jessica) enggak ngomong begitu, kok. Nah, itu," kata Yudi lagi.

Selain itu, Yudi melanjutkan, tak ada bukti bahwa pelayan tersebut melihat Jessica menaruh racun yang disebut polisi merupakan sianida.

Berbagai adegan yang dianggap tidak sesuai, menurut Yudi, membuat Jessica depresi.

"Iya, Jessica depresi karena ada sesuatu yang enggak cocok, dan dipaksakan untuk cocok," kata Yudi.

Selain itu, menurut Yudi, Jessica depresi karena tidak melihat dirinya saat rekonstruksi berlangsung. "Saya dikira pergi, padahal saya di sampingnya, enggak kelihatan," ucapnya.

Usai rekonstruksi, sekitar pukul 19.40, Jessica meninggalkan Kafe Olivier bersama para penyidik.

Menanggapi adegan yang ditolak Jessica itu, Krishna mengatakan, pihaknya tidak mempermasalahkan hal tersebut. Sebab, setiap tersangka memiliki hak untuk mengingkari sesuatu.

"Keterangan yang berbeda ini tidak masalah, tersangka punya hak mengingkari. Enggak masalah mengingkari," ujar Krishna.

Krishna mengatakan, meski ada perbedaan keterangan dalam rekonstruksi versi penyidik dan Jessica, tetapi BAP yang disusun tetap satu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com