Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjaring Bibit ISIS di Indonesia Divonis 4 Tahun Penjara

Kompas.com - 09/02/2016, 18:32 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jack alias Engkos Koswara (27), salah satu simpatisan ISIS, divonis empat tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa (9/2/2016).

Koswara merupakan perekrut atau pihak yang mencari calon anggota ISIS dari Indonesia.

"Terdakwa terbukti melakukan tindak pidana terorisme dan melakukan pendanaan tindak pidana terorisme, menjatuhkan pidana penjara selama empat tahun dan denda Rp 50 juta," kata Ketua Majelis Hakim Muhammad Arifin sambil mengetuk palu.

Arifin turut membacakan bahwa Koswara berperan memfasilitasi keinginan siapa saja yang berniat untuk bergabung dengan ISIS ke Suriah.

Koswara membantu mereka mengurus tiket kepergian ke Suriah. Selain itu, melalui pengakuannya, Koswara juga diminta agar berjanji dan bersumpah agar tidak membocorkan informasi apapun yang berkaitan dengan ISIS kepada siapapun.

Dengan pengakuannya itu, Koswara dianggap membantu jalannya tindak pidana terorisme.

Adapun sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut Koswara hukuman penjara enam tahun dan denda Rp 50 juta. (Baca: Dijatuhi Vonis 3 Tahun Penjara, Simpatisan ISIS Ini Tak Ada Ekspresi)

Vonis bagi Koswara lebih ringan dari tuntutan JPU. Menanggapi vonis tersebut, Koswara mengaku menerimanya. Dia menyatakan tidak akan mengajukan banding.

Koswara bersama simpatisan ISIS lainnya ditangkap polisi pada 22 Maret 2015 di tempat berbeda, yaitu di Cisauk (Kabupaten Tangerang), Petukangan (Jakarta Selatan), Tambun (Kabupaten Bekasi), dan Gunung Putri (Bogor). Polisi menangkap Koswara di kediamannya, Tambun Selatan, Bekasi. (Baca: Penyesalan Juragan Bakso Tertipu Cuma Digaji Rp 600.000 oleh ISIS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Megapolitan
Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com