Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Ratna Diah Kurniati mengatakan, pohon yang dipilih adalah yang memiliki sistem perakarannya kuat tanpa merusak konstruksi dan tumbuh baik pada tanah padat.
"Tanamannya dari jenis vegetasi RTH (ruang terbuka hijau) sepadan sungai, vegetasi ornamental, dan tanaman langka yang merupakan tanaman khas Betawi," kata dia di Balai Kota, Rabu (2/3/2016).
Menurut Ratna, untuk pohon yang termasuk tanaman vegetasi RTH sepadan sungai terdiri dari pohon flamboyan, kecrutan, nyamplung, matoa dan bintaro.
Adapun pohon yang termasuk tanaman vegetasi ornamental adalah pohon kamboja, tembusu, ketapang kencana, mindi dan pulai.
Pohon yang termasuk tanaman langka khas Betawi adalah jambu bol, maja, matoa, rukem dan sawo manila.
"Untuk planting plan sendiri sudah disebar di sejumlah titik di kawasan Taman Kalijodo yang akan dibangun nantinya," ujar dia.
Saat ini, tahap pembangunan taman di Kalijodo masih pada tahap pembersihan puing-puing pasca-pembongkaran Senin kemarin. Pembersihan puing kemungkinan besar akan memakan waktu 1-2 bulan.
Setelah puing dibersihkan, barulah taman dibangun. Pembangunan taman direncanakan akan berlangsung sekitar lima bulan.