Apalagi ketika Basuki memutuskan maju melalui jalur perseorangan. Risma dinilai sebagai sosok yang bisa menandingi Basuki.
Namun, Whisnu mengatakan, persoalan Pilgub DKI merupakan persoalan yang masih jauh, baik dari segi waktu maupun jarak (dengan Surabaya).
Hingga saat ini, Risma dan Whisnu masih berkomitmen menjalankan tugas di Surabaya hingga akhir periode. Alasannya, banyak pekerjaan yang belum tuntas.
Risma, yang baru saja dilantik Februari lalu, memiliki pekerjaan besar, antara lain menata sistem transportasi Surabaya termasuk membangun jaringan transportasi massal trem dan membuat jalan lingkar.
Pengembangan sumber daya manusia warga Surabaya juga tetap menjadi prioritasnya. (DEN/HLN)
---
Artikel ini sebelumnya diterbitkan di Harian Kompas, edisi Jumat, 11 Maret 2016, dengan judul "Basuki, Djarot, Risma, Tetap Sesuai Prinsip"