Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Wanita Emas" Ingin Warga Bisa Miliki Unit Rusun dalam Lima Tahun

Kompas.com - 11/03/2016, 20:02 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kader Partai Demokrat, Hasnaeni Moein atau yang dikenal sebagai "Wanita Emas", menganggap bahwa sistem pemberian unit hunian di rusunawa bagi warga yang direlokasi bukan solusi efektif.

Sebab, menurut dia, warga yang direlokasi tersebut jadi harus membayar sewa unit rusunawa sepanjang hidupnya.

Belum lagi biaya sewa listrik dan air yang harus dibayarkan warga, listrik untuk unit rusunawa umumnya menggunakan sistem prabayar, sedangkan airnya berasal dari penyulingan Kali Ciliwung.

Atas dasar itu, Hasnaeni mengusulkan sistem pembayaran sewa rusun yang berbeda. (Baca: "Wanita Emas" Lagi-lagi Bagikan Uang Rp 2.000 dan Rp 5.000 serta Sembako)

Nantinya, menurut dia, warga hanya diwajibkan membayar sewa Rp 500.000 per bulan selama lima tahun. Setelah itu, unit rusun akan menjadi milik warga.

"Jadi, nanti, saya maunya warga membayar sewa Rp 500.000 per bulan, selama lima tahun. Namun, setelah itu, hunian rusunnya jadi milik warga," ucap Hasnaeni di kawasan permukiman warga di Pesing Koneng, Jakarta Barat, Jumat (11/3/2016).

Meskipun biaya sewa rusun yang diusulkannya itu lebih mahal dari yang ada selama ini, Hasnaeni memastikan, hal tersebut tidak memberatkan warga.

Ia menganggap usulannya itu termasuk program yang peduli pada rakyat. "Agak lebih mahal sedikit aja. Cuma sepuluh persenlah dari harga sewa rusun yang ada sekarang," sambungnya.

Selain soal hunian di rusun yang bisa menjadi milik warga, Hasnaeni mengungkapkan program lain yang akan diterapkan apabila ia terpilih menjadi DKI 1.

Beberapa program itu antara lain akses berobat dan jaminan pendidikan dengan menggunakan KTP.

Hari ini, saat mengunjungi kawasan permukiman warga di Pesing Koneng, Hasnaeni tidak membagi-bagikan uang kepada orang tua ataupun anak kecil. (Baca: Sudah Berbincang-bincang, Warga Tidak Tahu Hasnaeni "Nyalon" dalam Pilkada DKI)

Namun, ia membawa beberapa bungkusan kardus berisi makanan, pakaian, dan obat-obatan.

Menurut dia, bantuan itu merupakan bentuk kepeduliannya terhadap warga DKI Jakarta yang tertimpa musibah.

Pesing Koneng merupakan wilayah permukiman warga yang dilanda kebakaran pada Kamis kemarin. 

Dalam peristiwa itu, 40 rumah yang ada di dua rukun tetangga (RT), yakni RT 007 dan RW 008, dilahap si jago merah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Prioritaskan Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Bogor 2024

PKS Prioritaskan Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Marketing Klaim hanya 20 Persen Rumah di Villa Kencana Cikarang yang Tak Berpenghuni

Marketing Klaim hanya 20 Persen Rumah di Villa Kencana Cikarang yang Tak Berpenghuni

Megapolitan
Kasus Penjarahan Aset Rusunawa Marunda Belum Dilaporkan, Warga: Aneh Belum Terungkap Juga

Kasus Penjarahan Aset Rusunawa Marunda Belum Dilaporkan, Warga: Aneh Belum Terungkap Juga

Megapolitan
Pegawai RSUD Koja Demo Imbas Pemotongan Gaji, Dinkes DKI Bakal Mediasi

Pegawai RSUD Koja Demo Imbas Pemotongan Gaji, Dinkes DKI Bakal Mediasi

Megapolitan
Pedagang Keluhkan Harga Kios di Pasar Jambu Dua Bogor Kemahalan

Pedagang Keluhkan Harga Kios di Pasar Jambu Dua Bogor Kemahalan

Megapolitan
Marketing Villa Kencana Cikarang Sebut Rumah Subsidi Terbengkalai Imbas Pandemi Covid-19

Marketing Villa Kencana Cikarang Sebut Rumah Subsidi Terbengkalai Imbas Pandemi Covid-19

Megapolitan
Buruh Turun ke Jalan, Tuntut Presiden dan Menteri Selamatkan Industri Tekstil Dalam Negeri

Buruh Turun ke Jalan, Tuntut Presiden dan Menteri Selamatkan Industri Tekstil Dalam Negeri

Megapolitan
Dua Pria Tepergok Curi Kabel di Bantaran Kali Krukut, Langsung Ditangkap Polisi

Dua Pria Tepergok Curi Kabel di Bantaran Kali Krukut, Langsung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pedagang Keluhkan Lapak Jualan di TPS Pasar Jambu Dua Bogor Sepi Pembeli

Pedagang Keluhkan Lapak Jualan di TPS Pasar Jambu Dua Bogor Sepi Pembeli

Megapolitan
Miris Nasib Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Rawa Bebek akibat Bersandar di Jendela Rapuh

Miris Nasib Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Rawa Bebek akibat Bersandar di Jendela Rapuh

Megapolitan
Ini Pembelaan Marketing Villa Kencana Cikarang soal Rumah Subsidi Terbengkalai dan Tak Dihuni

Ini Pembelaan Marketing Villa Kencana Cikarang soal Rumah Subsidi Terbengkalai dan Tak Dihuni

Megapolitan
Pemkot Jakut Bakal Razia Wilayah yang Banyak Pelaku Judi Online

Pemkot Jakut Bakal Razia Wilayah yang Banyak Pelaku Judi Online

Megapolitan
Di Tangan Matias, Kayu Eboni Disulap Jadi Miniatur Kapal

Di Tangan Matias, Kayu Eboni Disulap Jadi Miniatur Kapal

Megapolitan
Ada 9.554 Orang Terjerat Judi 'Online' di Tanjung Priok, Wali Kota: Jadi PR Kami

Ada 9.554 Orang Terjerat Judi "Online" di Tanjung Priok, Wali Kota: Jadi PR Kami

Megapolitan
Senangnya Petugas Keamanan Lingkungan Dapat Paket Sembako, Bisa Buat Makan Seminggu

Senangnya Petugas Keamanan Lingkungan Dapat Paket Sembako, Bisa Buat Makan Seminggu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com