Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Istri Guru SMPN 3 yang Jadi Tersangka Pencabulan Muridnya

Kompas.com - 21/03/2016, 17:34 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Siti Hasanah, istri dari ER, guru SMPN 3 Jakarta yang ditetapkan sebagai tersangka pencabulan, membantah suaminya disebut mencabuli murid berinisial NPT (14).

"Tidak mengakui (tindakan yang dituduhkan), tidak benar semua itu," kata Siti, Senin (21/3/2016).

Siti lalu memaparkan kronologi kejadian pada 3 Maret 2016, yang membuat suaminya dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan. (Baca: Guru SMPN 3 Jadi Tersangka Pencabulan Muridnya ).

Menurut dia, hari itu NPT memang hadir terlambat di sekolah. NPT lalu dihukum menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh guru piket.

Namun, kata dia, guru piket yang menghukum NPT ketika itu bukan suaminya. Kemudian saat dihukum, NPT lari keluar sekolah menuju Polres Jakarta Timur.

"Saya enggak tahu ngapain dia (NPT) ke sana, katanya ada saudaranya (kerja) di sana, itu belum ketemu suami saya," ujar Siti.

Pada siang harinya, menurut Siti, NPT kembali ke sekolah untuk mengikuti pendalaman materi. Saat itu, suaminya, ER yang mengisi kelas pendalaman materi.

Siti pun menyebut NPT melaporkan suaminya ke polisi atas dasar ketidaksukaan. NPT, kata dia tertekan karena peringkatnya di sekolah turun.

"Anak itu kan di kelas suami saya kelas E, ditanya sebelumnya di kelas apa. Mungkin dia shock karena peringkatnya turun dari kelas C ke kelas E," tutur Siti.

Ia mengaku heran bagaimana NPT bisa mengaku dicabuli. Sebab, kata dia, NPT baru bertemu suaminya pada siang hari saat pendalam materi di kelas yang berisi 35 murid lainnya.

Siti juga mengaku mendapatkan informasi dari kepala sekolah bahwa NPT menderita indigo sehingga sering berhalusinasi.

Dia menduga, kejadian yang dituduhkan kepada suaminya itu hanya halusinasi NPT.

"Anak ini punya indigo, kepala sekolah tahu dari orangtuanya. Dulu pernah pingsan di sekolah," ujar Siti.

Selain itu, Siti membantah tuduhan pelecehan pada Juli 2015 yang menjadi dasar penetapan tersangka suaminya. (Baca: Polisi Tangkap Guru SMPN 3 Jakarta yang Dituduh Lecehkan Muridnya).

Menurutnya, hal itu tidak mungkin karena saat itu suaminya tidak bertemu sama sekali dengan NPT pada Juli 2015.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasang Billboard Skincare 'Cerah' di Bogor, Bima Arya Akui Terkait Pilkada Jabar

Pasang Billboard Skincare "Cerah" di Bogor, Bima Arya Akui Terkait Pilkada Jabar

Megapolitan
Dijanjikan Komisi dari 'Like' dan 'Subscribe' Youtube, Korban Ditipu Rp 800 Juta

Dijanjikan Komisi dari "Like" dan "Subscribe" Youtube, Korban Ditipu Rp 800 Juta

Megapolitan
Dua Penipu Modus 'Like' dan 'Subscribe Youtube Ditangkap, Dikendalikan WNI di Kamboja

Dua Penipu Modus "Like" dan "Subscribe Youtube Ditangkap, Dikendalikan WNI di Kamboja

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kehadiran Marshel di Pilkada Tangsel Dianggap Muluskan Kemenangan Benyamin Pilar | Akhir Pelarian Ketua Panitia Konser Lentera Festival

[POPULER JABODETABEK] Kehadiran Marshel di Pilkada Tangsel Dianggap Muluskan Kemenangan Benyamin Pilar | Akhir Pelarian Ketua Panitia Konser Lentera Festival

Megapolitan
WNI di Kamboja Jadi Dalang Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube di Indonesia

WNI di Kamboja Jadi Dalang Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube di Indonesia

Megapolitan
Penolakan Tapera Terus Menggema, Buruh dan Mahasiswa Kompak Gelar Unjuk Rasa

Penolakan Tapera Terus Menggema, Buruh dan Mahasiswa Kompak Gelar Unjuk Rasa

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 28 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 28 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok, Ini Alasannya

Rombongan Tiga Mobil Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok, Ini Alasannya

Megapolitan
Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Megapolitan
Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Megapolitan
Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Megapolitan
Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Megapolitan
Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Megapolitan
Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Megapolitan
PPDB 'Online' Diklaim Efektif Cegah Adanya 'Siswa Titipan'

PPDB "Online" Diklaim Efektif Cegah Adanya "Siswa Titipan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com