Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah "Lady" Go-Jek Kehilangan Kaki Kiri Setelah Ditabrak Pengemudi Panther

Kompas.com - 08/04/2016, 11:34 WIB

 

Sesat setelah kejadian, dia mengaku tidak merasakan sakit sedikit pun. Hanya saja, dia sadar bila kaki kirinya mengalami luka parah karena terjepit sepeda motor dan terseret jauh.

"Sama sekali enggak sakit, kaki saya yang sebelah kiri sudah mati rasa. Waktu itu, saya masih sadar kalau kaki saya hancur. Saya lihat darah sudah banyak di jalan," ungkapnya bercerita.

Walau tersadar tengah mengalami kecelakaan dan luka parah, dia mengaku tetap mencari penumpang yang tengah dibawanya. Namun, belum sempat mencoba berdiri, dia sudah pingsan dan tersadar sudah berada di Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP) dengan kaki yang telah diamputasi.

Lantaran kamar di RSPP tidak tersedia, Wiwin kemudian dirujuk ke Rumah Sakit UKI. Namun, sesampainya di RS UKI, semua kamar juga dalam kondisi penuh hingga akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Husada dan dirawat hingga saat ini.

"Sudah jalan sekitar dua minggu, kalau dokter bilang masih tahap penyembuhan. Saya juga masih terus diperiksa dokter karena kaki kiri saya masih nyeri sama ngilu."

"Tetapi, dokter bilang itu wajar dan harus tetap semangat. Saya cuma bisa doa saja kalau semua luka saya bisa sembuh dan jangan sampai kejadian ini dialami juga sama driver Go-Jek lainnya," ungkapnya berharap.

Penggalangan dana

Sejumlah pengemudi Go-Jek melakukan penggalangan dana sejak Senin (4/4/2016) lalu. Dimotori oleh anggota Go-Jek kawasan, di antaranya Female Fighter Strong (FFS) Depok, Alpha Omega Gajah Mada dan Gopak Tambora, para anggota Go-Jek menyebarluaskan kabar dan menghimpun dana di wilayahnya masing-masing.

Mendengar kabar tersebut, anggota Go-Jek se-Jabodetabek turun ke jalan dan ikut membantu mengumpulkan dana dengan cara menggelar aksi di jalan. Seperti yang terlihat di Jalan Gajah Mada, tepatnya depan Pelni dan Jalan Pembangunan II, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat.

Dalam penggalangan dana tersebut, beberapa anggota Go-Jek terlihat membawa beberapa karton bekas air mineral yang ditempel foto Wiwin yang tengah menjalani perawatan. Aksi tersebut pun memicu rasa penasaran anggota Go-Jek yang melintas, tidak sedikit yang memberikan uang dengan pecahan Rp 10.000 hingga Rp 50.000 per orang.

Selain di wilayah Jakarta Pusat, pengumpulan dana juga diungkapkan Opa Ata, anggota Go-Jek Alpha Omega Gajah Mada, dilakukan pada beberapa wilayah, seperti wilayah di Jalan Margonda Raya dan wilayah Cilodong, Depok, Jawa Barat. Aksi tersebut pun berbuah manis, dana yang terkumpul selama tiga hari mencapai Rp 21.789.000.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com