JAKARTA, KOMPAS.com — Bursa bakal calon gubernur DKI Jakarta semakin ramai.
Dari musisi, pengusaha, hingga pendakwah menjajal kemampuannya untuk memperebutkan kursi panas DKI 1.
Dari kalangan musisi, muncul Ahmad Dhani, pentolan grup musik Dewa, yang mencoba peruntungannya untuk merebut kursi DKI 1 pada 2017 mendatang.
Dengan popularitasnya, Dhani yakin bisa mendapatkan perhatian masyarakat Jakarta.
(Baca: Kini Ada Ahok, Ahmad Dhani Tak Acuhkan Farhat Abbas)
Sejumlah rencana program juga telah disiapkannya jika terpilih menjadi gubernur, seperti pembuatan busway bawah tanah hingga melakukan perombakan terhadap sistem transportasi umum Jakarta.
Dhani sebelumnya masuk ke dalam bursa calon gubenur dari Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB.
Namun, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas belakangan menyarankan, Ahmad Dhani perlu meningkatkan elektabilitasnya jika ingin didukung oleh PKB.
Dengan demikian, PKB bisa menyodorkan nama Dhani ke partai lain dalam koalisi nanti tanpa kesulitan.
Selain Dhani, muncul nama pendakwah Ustaz Yusuf Mansur. Ia didukung sejumlah ulama untuk ikut Pilkada DKI 2017.
Namun, seakan bimbang, tokoh agama ini masih enggan menjelaskan apakah maju melalui partai atau melalui jalur independen.
"Dari jalur sajadah, jalur doa, biar Allah yang mengatur dari mana," kata Yusuf saat ditemui wartawan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu (24/4/2016).
(Baca: Kegalauan dan Sindiran Yusuf Mansur kepada Bakal Calon Gubernur )
Sebelum Yusuf Mansur, nama penguasaha Sandiaga Uno sudah masuk bursa cagub DKI lebih dulu.
Kader Partai Gerindra itu sudah menyatakan niatnya untuk merebut kursi DKI 1. Selain dari Gerindra, Sandiaga juga ikut dalam penjaringan bakal calon gubernur dari Partai Demokrat dan PDI-P.