Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Calo Siap Menyambut di Depan Tempat Uji Kir Ujung Menteng

Kompas.com - 23/05/2016, 15:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski telah sering kali ditertibkan, keberadaan calo di Pusat Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur, masih marak.

Para pemilik kendaraan yang hendak melakukan uji kir di PKB ini masih banyak menggunakan jasa calo karena dianggap lebih mudah dan praktis.

Pantauan Beritajakarta.com, puluhan calo berdiri di gerbang masuk menuju tempat uji kir. Sebagian dari mereka duduk di bawah tenda yang berada di samping pos keamanan sisi Barat PKB Ujung Menteng.

Safari (51), salah seorang warga yang akan mengurus uji kir dump truk mengatakan, sudah berlangganan menggunakan jasa calo berinisial J (42) agar kepengurusan layanan uji kir lebih mudah, praktis dan cepat.

Melalui calo, uji kir dipastikan akan diluluskan walaupun ada kekurangan pada kendaraan. Besaran biaya yang dipatok para calo sendiri tergantung jenis dan jumlah kekurangan pada kendaraan yang akan diuji kir.

"Saya biasanya lewat J (calo, -red), sudah langganan. Untuk dump truk bayar Rp 350.000. Kalau resminya hanya Rp 80.000," katanya, Senin (23/5/2016).

Sementara itu, J, calo kir di PKB Ujung Menteng menuturkan hanya dapat membantu kendaraan yang sudah memiliki nomor booking uji kir.

"Sebenarnya sih kita tidak mematok harga harus bayar sekian. Tapi sepantasnya saja ngasihnya dan iklhas," ujarnya.

Di lokasi yang sama, Slamet (37), warga lainnya yang hendak mengurus uji kir mengungkapkan enggan menggunakan jasa calo. Sebab, kendaraannya berkondisi layak dan memiliki surat kendaraan lengkap. Masyarakat biasanya mengurus uji kir dengan menggunakan jasa calo karena kendaraanya tidak layak.

"Kalau kondisi kendaraan bagus, mulus, sehat, ngapain lewat calo. Mending ngurus sendiri, biaya murah," ujarnya.

Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari unit terkait. Kepala UPT PKB Ujung Menteng, Dedi Dwi Widodo belum bisa dikonfirmasi, baik melalui telepon maupun pesan singkat.

Kompas TV Seperti Apa sih Uji KIR?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pasang Billboard Skincare 'Cerah' di Bogor, Bima Arya Akui Terkait Pilkada Jabar

Pasang Billboard Skincare "Cerah" di Bogor, Bima Arya Akui Terkait Pilkada Jabar

Megapolitan
Dijanjikan Komisi dari 'Like' dan 'Subscribe' Youtube, Korban Ditipu Rp 800 Juta

Dijanjikan Komisi dari "Like" dan "Subscribe" Youtube, Korban Ditipu Rp 800 Juta

Megapolitan
Dua Penipu Modus 'Like' dan 'Subscribe Youtube Ditangkap, Dikendalikan WNI di Kamboja

Dua Penipu Modus "Like" dan "Subscribe Youtube Ditangkap, Dikendalikan WNI di Kamboja

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kehadiran Marshel di Pilkada Tangsel Dianggap Muluskan Kemenangan Benyamin Pilar | Akhir Pelarian Ketua Panitia Konser Lentera Festival

[POPULER JABODETABEK] Kehadiran Marshel di Pilkada Tangsel Dianggap Muluskan Kemenangan Benyamin Pilar | Akhir Pelarian Ketua Panitia Konser Lentera Festival

Megapolitan
WNI di Kamboja Jadi Dalang Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube di Indonesia

WNI di Kamboja Jadi Dalang Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube di Indonesia

Megapolitan
Penolakan Tapera Terus Menggema, Buruh dan Mahasiswa Kompak Gelar Unjuk Rasa

Penolakan Tapera Terus Menggema, Buruh dan Mahasiswa Kompak Gelar Unjuk Rasa

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 28 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 28 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok, Ini Alasannya

Rombongan Tiga Mobil Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok, Ini Alasannya

Megapolitan
Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Megapolitan
Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Megapolitan
Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Megapolitan
Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Megapolitan
Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Megapolitan
Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Megapolitan
PPDB 'Online' Diklaim Efektif Cegah Adanya 'Siswa Titipan'

PPDB "Online" Diklaim Efektif Cegah Adanya "Siswa Titipan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com