Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan Orang di Bekasi Tertipu Agen Penyalur Tenaga Kerja

Kompas.com - 30/05/2016, 18:02 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Sebanyak 18 warga Kabupaten Bekasi mengaku tertipu oleh agen penyalur tenaga kerja di daerah Tambun, Kabupaten Bekasi. Korban yang mayoritas berusia 20 tahun-25 tahun itu kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Tambun pada Senin (30/5/2016) pukul 10.00.

Kepala Kepolisian Sektor Tambun, Komisaris Puji Hardi mengatakan, kedatangan mereka hendak melaporkan kasus dugaan penipuan yang dilakukan oleh tiga pria bernama Hasan, Irawan dan Heru.

Menurut dia, dalam aksinya para pelaku berkeliling di perumahan warga dengan mengumbar janji bisa memnantu para korban masuk kerja ke sebuah perusahaan plastik, yang berada di kawasan MM 2.100, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.

Akan tetapi, warga harus menyetorkan sejumlah uang sebagai 'pelicin' untuk masuk dalam perusahaan tersebut.

"Besaran uang tersebut bervariasi dari Rp 1 juta sampai Rp 5 juta tergantung kemampuan finansial korban dan posisi yang ditawarkan pelaku," ujar Puji, Senin (30/5/2016) sore.

Puji menambahkan, setiap pembayaran uang pelicin itu dilakukan di depan pasar swayalan Naga Tambun, bukan di kantor pelaku.

Hal inilah yang membuat penyidik agak sulit untuk menangkap pelakunya. Apalagi, kata dia, mobil Daihatsu Xenia warna putih bernopol B 1274 BZV yang digunakan pelaku diduga milik rental mobil.

Menurut Puji, awalnya warga sempat tak percaya dengan janji korban. Namun karena Irawan mengenakan seragam dan aksesoris perusahaan tersebut serta pandai berbicara, para korban akhirnya percaya.

"Pengakuan korban, pelaku ini sudah bekerjasama dengan perusahaan plastik tersebut sebagai agen penyalur tenaga kerja di sana," kata Puji.

Sayangnya beberapa pekan setelah proses pembayaran, janji yang diucapkan pelaku tak pernah terlaksana. Bahkan nomor telepon para pelaku, tiba-tiba sulit dihubungi. Atas dasar itulah, beberapa korban menyambangi perusahaan yang diklaim pelaku menjalin kerjasama.

"Rupanya pas didatangi, petugas keamanan setempat membantah telah kerjasama dengan pelaku. Dan yang lebih mengejutkan lagi, salah satu pelaku bernama Irawan pernah dipecat di perusahaan itu karena bermasalah," kata Puji.

Kepala Sub Bagian Humas Polresta Bekasi, Ajun Komisaris Endang Longla menyayangkan, ada saja warga yang masih percaya dengan uang 'pelicin' tersebut. Apalagi, para korbannya tidak mengetahui alamat dan asal usul perusahaan pelaku.

"Harusnya korban mengecek kembali keberadaan kantor agen penyalur tenaga kerja itu, agar kejadian seperti ini bisa dihindari," kata Endang.

Endang memprediksi, kemungkinan jumlah korban mencapai 20 orang lebih dengan kerugian berkisar Rp 50 jutaan.

Hingga kini, kata Endang, penyidik masih menggali keterangan korban guna mendapatkan ciri-ciri pelaku.

Halaman:


Terkini Lainnya

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com