Makam fiktif
Masalah pembelian tanah yang terus gagal bukan satu-satunya masalah di Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI. Sebelum masalah mafia pembelian tanah, Ahok mengaku mendapatkan laporan mengenai makam fiktif di sejumlah tempat pemakaman umum di Jakarta.
Menurut dia, kebanyakan makam fiktif adalah makam yang keberadaannya hanya sebagai penanda bahwa lahan tersebut sudah dipesan.
"Jadi kita temukan banyak sekali makam-makam yang fiktif. Jadi kalau ada batu nisan segala macam, belum pasti itu ada isinya. Karena ada yang nyogok. Itu ditaruh di depan," kata Ahok.
Pemprov DKI Jakarta tengah berupaya menerapkan sistem yang dinilai dapat menghilangkan praktik pungutan liar dalam bisnis pemakaman di Jakarta. Ahok menyatakan, penerapan sistem untuk menghilangkan praktik pungutan liar dalam bisnis pemakaman ini membutuhkan proses bertahap.
"Kita sudah ada sistemnya. Nanti kelihatan, siapa yang minta. Ya hampir kayak ngurus kamar ranjang rumah sakitlah," ujar Ahok.