Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kronologi Kekerasan yang Dilakukan Ivan Haz hingga Dilaporkan ke Polda Metro

Kompas.com - 16/06/2016, 07:04 WIB
Nursita Sari

Penulis

Akhirnya T memutuskan untuk kabur ketika belum genap satu bulan bekerja. Dia meninggalkan apartemen yang dihuni Ivan pada pagi hari dan bertemu petugas keamanan apartemen. Petugas keamanan itu lalu meminta T menunggu di ruang tunggu.

"Terus Pak Ivan datang ke bawah, (saya) dibawa naik lagi ke atas. Kata security tolong susternya jangan diapa-apain. Pas naik ke atas, pintu apartemen ditutup, Pak Ivan marah-marah," papar T.

"'Kamu enggak tahu siapa saya, saya anaknya Pak Hamzah Haz. Kamu mau masuk penjara apa kerja di sini? Nanti saya bilang aja kamu ngambil barang berharga saya biar kamu dipenjara.' Saya bilang iya sama mau kerja," lanjut dia.

Karena takut dengan ancaman tersebut, T kemudian memutuskan untuk tetap bekerja. Pada hari itu, Ivan hanya mengancam T dan memarahinya dengan kata-kata kasar. Lalu, hari-hari berikutnya Ivan sering memukul T.

Kemudian, pada 17 Juli 2015, T tidak sengaja menginjak pakaian Anna, istri Ivan. Anna kemudian memukul kepala T. Akibatnya, T kembali meminta untuk berhenti bekerja.

"Kata Pak Ivan, 'Minta pulang terus'. (Dia) mukul di tengkuk. Dari tempat tidur ngehampiri saya, mukul satu kali. Terus Pak Ivan ngambil bantal di apartemen buat mukul tiga kali. Saya kejedot pintu di lemari apartemen," jelas T.

Pada 26 Juli 2016, kakak T datang untuk menjemputnya. Namun, dia menolak ikut bersama kakaknya karena takut dipukul oleh Ivan.

Setelah kejadian itu, Ivan berulang kali memarahi, menendang, dan memukul T menggunakan tangan kosong dan benda tumpul, seperti remote televisi, ponsel, tutup panci, mainan robot-robotan, dan lainnya.

Akibatnya, T sering merasakan sakit pada bagian tubuhnya, terutama telinga, mata, dan hidungnya.

"Mata saya sakit. Hidung saya yang sering dipukul juga sakit. Sering dipukul pake HP iPhone sampai HP iPhone-nya pecah," kata T.

Mata T sempat membengkak hingga tidak bisa dibuka. Hidung dan telinganya pun pernah berdarah karena pemukulan yang dilakukan Ivan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com