Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Bapak Mau Komplain Nanti Saja di Pengadilan"

Kompas.com - 30/08/2016, 09:37 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penerapan aturan pembatasan kendaraan bermotor di sejumlah jalan protokol di Jakarta berdasarkan nomor pelat ganjil dan genap dimulai hari ini, Selasa (30/8/2016). 

Di Jalan Gatot Subroto, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, yang mengarah ke Semanggi, aparat gabungan melakukan penjagaan.

Dari pantauan Kompas.com, Selasa pagi, 4 personel polisi dari Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya dan empat petugas dari Dishubtrans DKI Jakarta berjaga di kolong flyover Kuningan, tepatnya di jalur putar balik ke Jalan Gatot Soebroto arah Semanggi atau Polda Metro Jaya.

Sejak pukul 07.00 hingga pukul 07.50 WIB, petugas gabungan tersebut sudah memberlakukan sanksi tilang kepada 9 pengendara yang melanggar. Pada hari ini, kendaraan berpelat ganjil yang melintas di ruas jalan tersebut dikenakan sanksi tilang.

Hari ini merupakan tanggal genap. Karena itu kendaraan yang diperbolehkan melintas hanya yang berpelat genap.

Para petugas tidak berkompromi dengan para pelanggar. Mereka langsung menghentikan kendaraan pelanggar dan langsung memberikan surat tilang berwarna merah.

Salah satu pengendara yang dihentikan petugas bernama Adi Irawan. Adi membawa mobil boks dan ia beralasan belum mengetahui jika mobil boks juga terkena peraturan tersebut.

Ia juga beralasan, saat sistem three in one masih berlaku, mobil boks tidak terkena aturan itu.

"Pak polisi saya belum tahu kalau mobil boks kena juga, saya tahunya di televisi hanya mobil pribadi yang kena ganjil genap," kata Adi saat berbincang dengan petugas kepolisian di lokasi.

Adi mencoba untuk meminta keringanan kepada petugas agar jangan langsung diberikan sanksi tilang.

Namun petugas, tidak menghiraukan permintaan Adi. Petugas langsung meminta Adi untuk memberikan surat-surat kendaraan beserta Surat Izin Mengemudi (SIM) milik Adi.

"Tadi waktu saya lewat dari arah Semanggi mau ke sini tidak dipermasalahkan polisi Pak, kenapa disini diberhentikan? Jangan langsung tilang dong Pak saya kan belum tahu," kata Adi.

"Bapak kalau mau complain nanti saja sama hakim di pengadilan. Kami sudah sosialisasi kebijakan ini sejak satu bulan lalu jadi Bapak langsung kami tilang," kata salah satu petugas polisi.

Adi sempat menanyakan lokasi pengadilan dan denda yang akan diberikan kepadanya. Adi juga keberatan setelah mendengar denda maksimal yang diberikan kepadanya.

"Ini lokasi pengadilannya dimana Pak? Saya kena denda berapa?," tanya Adi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com