Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APBD Perubahan DKI Jakarta 2016 Turun Rp 4,25 Triliun

Kompas.com - 04/10/2016, 17:20 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyampaikan pidato mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan DKI Jakarta 2016 dalam sidang paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Selasa (4/10/2016).

Untuk tahun ini, APBD Perubahan DKI 2016 yang diajukan Pemprov DKI Jakarta senilai Rp 62,91 triliun.

(Baca juga: Ahok Bilang Pengesahan APBD DKI 2017 Lebih Penting dari Cuti Kampanye 4 Bulan)

Basuki mengatakan, anggaran ini turun Rp 4,25 triliun dari APBD DKI 2016 yang besarnya Rp 67,16 triliun.

"Secara ringkas angka-angka perubahan APBD tersebut dapat saya sampaikan bahwa secara total APBD Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2016 turun sebesar Rp 4,25 triliun atau 6,34 persen dari Rp 67,16 triliun menjadi Rp 62,91 triliun," ujar Basuki.

Pria yang dikenal dengan nama Ahok itu mengatakan, turunnya anggaran yang diajukan dalam APBD Perubahan DKI 2016 ini karena ada penurunan penerimaan pembiayaan yang bersumber dari sisa lebih pembiayaan anggaran (silpa).

Pada APBD DKI 2016, penerimaan pembiayaan dialokasikan sebesar Rp 8,16 triliun dari silpa APBD DKI 2015.

Namun, berdasarkan audit BPK, silpa APBD DKI 2015 sebesar Rp 4,93 triliun. Dengan adanya penurunan silpa, maka turun juga nilai APBD-P DKI 2016 yang diajukan.

Usai paripurna, Ahok mengatakan bahwa turunnya APBD-P DKI 2016 ini menandakan bahwa silpa APBD DKI 2015 tidak besar seperti yang sebelumnya diperkirakan.

"Makanya ini juga membuktikan bahwa silpa tahun 2015 yang digembar-gemborkan orang itu besar, itu salah," ujar Ahok.

Selain itu, penurunan nilai APBD-P DKI 2016 disebutnya sebagai hasil penyesuaian dari penerimaan yang bersumber dari pajak reklame.

Pemprov DKI telah mencabut banyak reklame di Jakarta.

"Kita lebih baik enggak terima uang dari reklame dari pada nanti Jakarta jadi enggak bagus," ujar Ahok.

(Baca juga: Ahok Yakin APBD 2017 Selesai Sebelum Januari jika Ia Tak Cuti Kampanye)

Sebelum disahkan, DPRD DKI akan menggelar sidang paripurna dengan agenda mendengar pandangan fraksi-fraksi.

Selanjutnya akan digelar sidang paripurna jawaban gubernur atas pandangan fraksi-fraksi. Setelah itu, barulah APBD-P DKI 2016 disahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sering Tawuran hingga Ada yang Tewas, Gangster Toms dan Bocimi di Bogor Masuk Daftar Hitam Polisi

Sering Tawuran hingga Ada yang Tewas, Gangster Toms dan Bocimi di Bogor Masuk Daftar Hitam Polisi

Megapolitan
Situasi Terkini TKP Bunuh Diri Bos Konfeksi di Tambora: Sepi, Usaha Tak Beroperasi

Situasi Terkini TKP Bunuh Diri Bos Konfeksi di Tambora: Sepi, Usaha Tak Beroperasi

Megapolitan
Pemkot Jakpus Pastikan Tak Ada Hewan Kurban Berpenyakit Berbahaya di 71 Lokasi Jual Beli

Pemkot Jakpus Pastikan Tak Ada Hewan Kurban Berpenyakit Berbahaya di 71 Lokasi Jual Beli

Megapolitan
Siswi SMP di Jakarta Olok-olok Palestina di Resto Cepat Saji, Kadisdik: Kami Atas Nama Orangtua, Minta Maaf..

Siswi SMP di Jakarta Olok-olok Palestina di Resto Cepat Saji, Kadisdik: Kami Atas Nama Orangtua, Minta Maaf..

Megapolitan
Gara-gara Pecah Ban, Bus Pariwisata Terbakar di Tol Dalam Kota Arah Tanjung Priok

Gara-gara Pecah Ban, Bus Pariwisata Terbakar di Tol Dalam Kota Arah Tanjung Priok

Megapolitan
Dilema Pengayun 'Ombak Banyu': Ingin Kumpul Keluarga Saat Lebaran, tapi Harus Tetap Kerja

Dilema Pengayun "Ombak Banyu": Ingin Kumpul Keluarga Saat Lebaran, tapi Harus Tetap Kerja

Megapolitan
Polisi Tangkap 7 Pelajar yang Diduga Terlibat Tawuran di Tanah Sereal Bogor

Polisi Tangkap 7 Pelajar yang Diduga Terlibat Tawuran di Tanah Sereal Bogor

Megapolitan
Satu Pelajar Tewas Usai Terlibat Tawuran di Tanah Sereal Bogor

Satu Pelajar Tewas Usai Terlibat Tawuran di Tanah Sereal Bogor

Megapolitan
Firli Bahuri Tak Kunjung Ditahan Setelah 7 Bulan Tersangka, Polisi Sebut Penyidikan Masih Berjalan

Firli Bahuri Tak Kunjung Ditahan Setelah 7 Bulan Tersangka, Polisi Sebut Penyidikan Masih Berjalan

Megapolitan
Renungan Pengayun 'Ombak Banyu' di Balik Keceriaan Keluarga Pengunjung Pasar Malam

Renungan Pengayun "Ombak Banyu" di Balik Keceriaan Keluarga Pengunjung Pasar Malam

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Uji Laboratorium Sebelum Tetapkan Tersangka Kasus Keracunan Massal di Bogor

Polisi Tunggu Hasil Uji Laboratorium Sebelum Tetapkan Tersangka Kasus Keracunan Massal di Bogor

Megapolitan
Kisah Pengayun 'Ombak Banyu' Pasar Malam, Rela Terbentur dan Terjatuh demi Hibur Pengunjung

Kisah Pengayun "Ombak Banyu" Pasar Malam, Rela Terbentur dan Terjatuh demi Hibur Pengunjung

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Diduga Gantung Diri di Pohon Jalan Gatot Subroto Jaksel

Pria Tanpa Identitas Diduga Gantung Diri di Pohon Jalan Gatot Subroto Jaksel

Megapolitan
Hotman Paris Khawatir Polisi Tetapkan Pegi Tersangka Hanya untuk Puaskan Publik

Hotman Paris Khawatir Polisi Tetapkan Pegi Tersangka Hanya untuk Puaskan Publik

Megapolitan
Diminta Jadi Kuasa Hukum Ayah Eki, Hotman Paris: Kenapa Baru Sekarang Bereaksi?

Diminta Jadi Kuasa Hukum Ayah Eki, Hotman Paris: Kenapa Baru Sekarang Bereaksi?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com