Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Nomor 1, 2, dan 3 bagi Cagub-Cawagub DKI

Kompas.com - 26/10/2016, 07:52 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta memamerkan kertas berisi nomor pemilihan ke arah para pendukung mereka pada Selasa (25/10/2016) malam di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni mendapat nomor 1, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat mendapat nomor 2, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno mendapat nomor 3. Nomor-nomor itu merupakan hasil pengundian semalam.

Rombongan pendukung yang semula tidak mengenakan atribut nomor apapun, mendadak mengeluarkan nomor sesuai yang diperoleh cagubnya. Pendukung Agus-Sylvi mengeluarkan poster bertuliskan angka 1 berukuran besar. Pendukung Ahok-Djarot mengeluarkan poster serupa dengan bertuliskan angka 2. Sementara pendukung Anies-Sandi menempelkan stiker angka 3 berukuran besar di pakaian putih mereka.

Para pendukung rupanya sudah mempersiapkan segala kemungkinan nomor yang didapat oleh para cagub-cawagub.

Makna nomor 1 bagi Agus-Sylviana

Rupanya nomor 1 merupakan nomor yang diinginkan pasangan Agus dan Sylviana. Agus mengaku sempat membatin untuk mendapatkan nomor 1.

"Kebetulan saya ngebatin nomor satu, alhamdulillah dapat satu. Kebetulan Bu Sylvi juga ngebatin. Tentunya semua ada maknanya, kami berdua mensyukuri karena satu hati dan satu batin," kata Agus kepada wartawan usai acara.

Namun Agus meyakini bukan nomor berapa yang jadi perhatian tetapi bagaimana bisa memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017.

Secara terpisah, Sylvi menilai, mendapatkan nomor urut satu sebagai anugerah tersendiri. Nomor satu, buat dia, juga sebagai bentuk motivasi untuk membuat Jakarta yang lebih baik lagi.

"Insya Allah kami juga nomor satu, tujuan kami juga satu, yaitu bagaimana Jakarta untuk rakyat," ujar Sylvi.

Nomor 2, 2 periode

Betapa senangnya para pendukung Ahok-Djarot ketika cagub-cawagub idolanya meraih nomor 2. Langsung saja mereka menyanyikan lagu "Salam Dua Jari, Jangan Lupa Pilih Basuki" sambil mengangkat dua jari ke atas.

Nomor itu memiliki hubungan kuat dengan Jokowi, eks partner Ahok dalam memimpin Jakarta.

Saat ikut Pilpres 2012, Jokowi dan Jusuf Kalla juga mendapat nomor 2. Pendukung juga menyanyikan lagu "Salam Dua Jari" yang sama.

Djarot mengatakan, nomor dua memiliki arti untuk melanjutkan pemerintahan di bawah Ahok- Djarot selama dua periode. Pasangan itu juga memiliki slogan yang hampir mirip dengan slogan pemerintahan Jokowi.

Djarot memandu pendukungnya untuk berteriak "Kerja, kerja, kerja, menang!".

"Terima kasih kepada pendukung Ahok-Djarot yang setia. Salam dua jari, salam dua periode. Basuki-Djarot, kerja, kerja, kerja, menang!" kata Djarot.

Nomor 3, makna Pancasila dan ekspresi anak muda

Bagi Anies, semua nomor sama bagusnya. Dia bersyukur mendapat nomor tiga karena nomor itu mudah diekspresikan anak-anak muda.

"Angka 3 kami bersyukur karena mengekspresikan yang muda. Bisa begini, begini. Jadi banyak ekspresinya," kata Anies menirukan gaya tangan metal.

Ia juga menjelaskan bahwa nomor tiga dalam Pancasila terkait dengan persatuan Indonesia, dan hal itu dinilai sesuai dengan visi yang Anies dan Sandiaga Uno usung pada pilkada ini.

Mereka tak ingin ada pecah belah karena perbedaan politik. Bagi mereka, pilkada harusnya diisi dengan demokrasi sejuk agar kota terus maju dan warga bahagia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Minta RT dan RW Antisiapasi Tawuran di Masa Liburan Sekolah

Heru Budi Minta RT dan RW Antisiapasi Tawuran di Masa Liburan Sekolah

Megapolitan
Melihat Tenda Pengungsi di Depan Kantor UNHCR yang Disebut Heru Budi Ganggu Estetika Kota

Melihat Tenda Pengungsi di Depan Kantor UNHCR yang Disebut Heru Budi Ganggu Estetika Kota

Megapolitan
Pesan Kapolda Metro ke Bawahannya: Ingatlah Kewenangan yang Anda Miliki untuk Melindungi Masyarakat...

Pesan Kapolda Metro ke Bawahannya: Ingatlah Kewenangan yang Anda Miliki untuk Melindungi Masyarakat...

Megapolitan
PDN Diserang Ransomware, Heru Budi Harap Data Milik Pemprov DKI Aman

PDN Diserang Ransomware, Heru Budi Harap Data Milik Pemprov DKI Aman

Megapolitan
Seorang Wanita Tewas Dianiaya Suaminya di Pulogadung

Seorang Wanita Tewas Dianiaya Suaminya di Pulogadung

Megapolitan
Pengunjung Padati Pesta Rakyat HUT Ke-78 Bhayangkara, Arus Lalu Lintas Macet

Pengunjung Padati Pesta Rakyat HUT Ke-78 Bhayangkara, Arus Lalu Lintas Macet

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Selebgram yang Promosikan Situs Judi Online di Bogor

Polisi Tangkap Dua Selebgram yang Promosikan Situs Judi Online di Bogor

Megapolitan
Rencana Pembatasan Usia Kendaraan 10 Tahun di Jakarta, Pengamat : Ini Ada Kepentingan Politik

Rencana Pembatasan Usia Kendaraan 10 Tahun di Jakarta, Pengamat : Ini Ada Kepentingan Politik

Megapolitan
Ruas Jalan Menuju Istiqlal Macet Imbas Perayaan HUT Bhayangkara di Monas

Ruas Jalan Menuju Istiqlal Macet Imbas Perayaan HUT Bhayangkara di Monas

Megapolitan
Orangtua Bocah yang Tewas di Tol Cijago Sempat Cari Anaknya ke Toko Penjual Balon

Orangtua Bocah yang Tewas di Tol Cijago Sempat Cari Anaknya ke Toko Penjual Balon

Megapolitan
1.274 Personel Polda Metro Jaya Naik Pangkat Saat HUT Bhayangkara ke-78

1.274 Personel Polda Metro Jaya Naik Pangkat Saat HUT Bhayangkara ke-78

Megapolitan
Heru Budi Harap Gubernur DKI Mendatang Pikirkan Masalah Perubahan Iklim yang Berdampak ke Krisis Pangan

Heru Budi Harap Gubernur DKI Mendatang Pikirkan Masalah Perubahan Iklim yang Berdampak ke Krisis Pangan

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu 'Like-Subscribe' Sudah Lima Bulan Beraksi dan Raup Rp 806 Juta

Polisi Sebut Penipu "Like-Subscribe" Sudah Lima Bulan Beraksi dan Raup Rp 806 Juta

Megapolitan
Tahanan Lapas Cipinang Tipu dan Sebarkan Foto Tanpa Busana Gadis SMP di Jabar

Tahanan Lapas Cipinang Tipu dan Sebarkan Foto Tanpa Busana Gadis SMP di Jabar

Megapolitan
Kekejaman Pria di Tangerang, Pukul Rekan Kerja dengan Besi 2,5 Kg hingga Tewas lalu Curi 2 Mobil Pikap

Kekejaman Pria di Tangerang, Pukul Rekan Kerja dengan Besi 2,5 Kg hingga Tewas lalu Curi 2 Mobil Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com