Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal yang "Wah" dan Helikopter di Kampanye Agus-Sylvi

Kompas.com - 24/11/2016, 08:32 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, berkampanye di Kabupaten Kepulauan Seribu, Rabu (23/11/2016) kemarin, ada sejumlah kejadian mencolok yang menarik perhatian.

Pertama kehadiran helikopter yang "mengikuti" perlayaran rombongan Agus dari udara. Helikopter tersebut mulai terlihat sejak kapal yang ditumpangi Agus-Sylvi tiba di Pulau Kelapa, lokasi pertama pasangan itu kampanye.

Helikopter itu  terbang rendah di sekitar kapal yang ditumpangi Agus-Sylvi. Apa lagi saat kapal yang ditumpangi Agus dan rombongan tiba di Pulau Panggang, lokasi perhentian Agus-Sylvi setelah Palau Kelapa, helikopter itu terbang rendah sekali .

Perhatian warga Pulau Panggang sempat teralihkan ke helikopter berwarna hitam bergaris putih tersebut. Suara dan deru angin helikopter begitu terasa. Permukaan air laut jadi bergelombang karena angin dari baling-baling heli tersebut.

Heli itu sempat tidak terlihat saat rombongan Agus dan kapalnya menuju Pulau Tidung. Namun, heli itu kembali terlihat saat Agus menuju pulau terakhir kampanye, yakni Pulau Untung Jawa.

Heli itu tampak mengikuti kapal yang ditumpangi Agus dari Pulau Tidung sampai Untung Jawa. Setelah itu heli tersebut menghilang.

Tak hanya helikopter yang menarik perhatian. Kapal yang ditumpangi Agus, Sylvi, istri Agus yaitu Annisa Pohan, dan rombongan juga menarik perhatian. Kapalnya berbeda dibanding kapal rombongan lainnya. Kapal itu berjenis yacht dengan tampilan luxury. Desainnya terlihat mewah.

Panjangnya diperkirakan antara 20-25 meter, serta lebar 5-7 meter. Fasilitas yang terlihat dari luar yakni meja santai di belakang kapal, panel navigasi, dan tempat kemudi di dek atas. Ukurannya paling besar di antara kapal lain yang ditumpangi rombongan lain, seperti wartawan atau tim suksesnya.

Juru Bicara Tim Pemenangan Agus Sylvi, Rico Rustombi, mengaku tidak tahu tujuan keberadaan helikopter di sekitar lokasi kampanye Agus.

"Saya enggak tahu. Fungsi dan gunanya apa saya enggak tahu (soal helikopter). Saya baru tahu (dari wartawan)," kata Rico yang juga ikut kampanye di Kepulau Seribu.

Soal kapal, Rico mengatakan bahwa seluruhnya kapal sewaan. Yang terlihat total ada empat kapal, termasuk yang ditumpangi Agus.

"Iya, kapal semuanya sewa," ujar Rico.

Untuk kampanye di Kepulau Seribu, tim sukses Agus-Sylvi melakukan persiapan beberapa hari sebelumnya. "Kurang lebih 2-3 hari lalu," ujar Rico.

Kompas.com/Robertus Belarminus Helikopter terlihat mengawal kampanye calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, di Kabupaten Kepulauan Seribu. Rabu (23/11/2016).
Empat Pulau

Agus dan Sylvi berkampanye di empat pulau di kepulau Seribu, yaitu di Pulau Kelapa, Pulau Panggang, Pulau Tidung, terakhir Pulau Untung Jawa. Dalam kampanye itu Agus-Sylvi berkeliling menemui warga, mendengar aspirasi, menyapa warga, dan menyampaikan visi misi.

Halaman:


Terkini Lainnya

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com