Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat dengan Polda Metro Jaya, GNPF MUI Ajukan Konsep Aksi 2 Desember

Kompas.com - 29/11/2016, 16:08 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menggelar rapat koordinasi dengan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) di Gedung Utama Polda Metro Jaya pada Selasa (29/11/2016).

Wakapolda Metro Jaya Brigjen (Pol) Suntana mengatakan, rapat tersebut untuk membahas aksi damai pada 2 Desember di Lapangan Monas, Jakarta Pusat.

Rencananya, aksi itu akan dilakukan dengan doa bersama untuk keselamatan bangsa dan diakhiri dengan shalat Jumat berjemaah.

"Jadi tadi kita rapat awal dengan panitia, konsepnya seperti apa, apa yang ingin mereka tampilkan, rundown-nya seperti apa, siapa yang ingin bicara, lalu kegiatannya apa saja, jumlahnya berapa, dan massanya dari mana saja," ujar Suntana seusai menghadiri rapat tersebut di Mapolda Metro Jaya.

(Baca juga: Ribuan Orang asal Ciamis Jalan Kaki ke Jakarta untuk Ikut Demo 2 Desember)

Suntana menyampaikan, dalam rapat tersebut, GNPF MUI mengajukan konsep aksi 2 Desember nanti kepada pihak kepolisian.

Berdasarkan konsep tersebut, pihak kepolisian akan merumuskan langkah pengamanan dan pengaturan aksi.

"Berdasarkan masukan dari panitia itu, kami membuat rencana konsep-konsep pengamanan dan pelayanan agar kegiatan istighosah bersama ini bisa berjalan sesuai dengan harapan kita semua," ucap dia.

Suntana mengaku belum mendapatkan informasi mengenai estimasi massa yang akan mengikuti aksi tersebut. Saat ini, kata Suntana, GNPF MUI sedang mendata jumlah massa tersebut.

"Panitia juga akan melaporkan jumlah massa karena itu yang dipentingkan, untuk memenuhi kapasitas keliling Monas itu sangat diperlukan, karena kita berharap keliling Monas kalau bisa ditaruh tikar itu bisa dipenuhi semuanya, sehingga tidak perlu ada di jalan raya," kata Suntana.

Rapat hari ini turut dihadiri pejabat utama Polda Metro Jaya dan perwakilan dari GNPF MUI yakni, Ketua GNPF MUI Munarman dan Wakil Ketua GNPF MUI Zaitun Rasmin.

(Baca juga: Polri Ingatkan Peserta Demo 2 Desember Tak Bawa Senjata Tajam dan Bambu Runcing)

Aksi tersebut merupakan aksi lanjutan dari yang telah dilakukan pada 4 November 2016.

Peserta aksi ingin mengawal proses hukum kasus dugaan penistaan agama dengan tersangka Gubernur DKI Jakarta non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Polri memberi izin aksi ini dipusatkan di Monas yang mampu menampung 600.000 orang hingga 700.000 orang.

Aksi GNPF ini akan dimulai pukul 8.00 WIB dan akan diakhiri dengan shalat Jumat berjemaah.

Kompas TV Ketua PKB: Tak Usah Banyak Demo Nanti Trauma
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com