Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2016: Tercapainya 1 Juta KTP "Teman Ahok"

Kompas.com - 13/12/2016, 06:17 WIB
Jessi Carina

Penulis


11 April 2016
Satu bulan berlalu sejak Teman Ahok mengulang kembali proses pengumpulan data KTP untuk mendukung pasangan Ahok-Heru menjadi cagub dan cawagub jalur independen. Meski baru sebulan, jumlah minimal datak KTP yang disyaratkan KPU sudah terpenuhi. Pada Senin (11/4/2016), mereka berhasil mengumpulkan lebih dari 530.000 data KTP.

Amalia mengatakan pengumpulan data KTP yang kedua ini memang lebih mudah dari sebelumnya. Sebab, sudah banyak orang yang mengetahui sepak terjang Teman Ahok.

"Apa bedanya pengumpulan lama dan baru? Bedanya jauh banget. Kalau dulu kami berdarah-darah banget harus memperkenalkan diri kalau kami Teman Ahok. kalau sekarang enggak perlu itu," ujar Amalia.

28 Mei dan 29 Mei 2016Pada 28 Mei dan 29 Mei 2016, Teman Ahok menggelar Teman Ahok Fair di Gudang Sarinah, Jalan Pancoran Timur. Kegiatan itu merupakan upaya yang dilakukan Teman Ahok untuk mengumpulkan dana untuk meloloskan pasangan Basuki dan Heru saat itu.

Sebab, salah satu syarat yang ditetapkan KPU adalah penyerahan formulir dukungan yang dibuat tiga rangkap. Itu artinya, 1 juta formulir data KTP harus difotokopi sebelum diserahkan kepada KPU.

Teman Ahok membutuhkan banyak uang untuk itu. Namun, mereka tidak mau meminta dana kepada Ahok. Mereka mencari dana sendiri dengan menggelar Teman Ahok Fair.

19 Juni 2016
Minggu, 19 Juni 2016 merupakan hari bersejarah bagi Teman Ahok. Setelah berjuang mengumpulkan data KTP hingga dua kali, akhirnya mereka mencapai target 1 juta data KTP. Tepatnya, mereka berhasil mengumpulkan 1.024.632 KTP.

"Kami berterima kasih atas dukungan teman-teman semua," ujar Amalia.

Keberhasilan itu dirayakan dalam acara syukuran di Markas Teman Ahok, Graha Pejaten, Jakarta Selatan. Amalia mengatakan, keberhasilan pengumpulan satu juta KTP ini merupakan kemenangan bersama. Ia pun menilai dengan terkumpulnya KTP sebanyak satu juta merupakan bentuk majunya dunia politik di Indonesia.

27 Juli 2016

temanahok.com Situs web relawan pendukung Basuki Tjahaja Purnama, Teman Ahok.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com