Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumarsono Akan Telusuri Petugas Jumantik yang Jadi Relawan Agus-Sylvi

Kompas.com - 04/01/2017, 20:56 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Orang yang memasang stiker pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni di rumah pemilik akun Facebook Pataresia Tetty disebut sebagai seorang juru pengawas jentik (jumantik). Sebagai petugas jumantik mereka menerima honor dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Ketua Bawaslu DKI mengatakan petugas jumatik itu seharusnya bersikap netral pada proes Pilkada DKI 2017 karena merupakan bagian dari petugas kelurahan.

Apa komentar Pelaksana Tugas (PLT) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono terkait hal itu?

"Sebenarnya, intinya secara individu orang punya hak politik. Itu kan tidak masalah," kata Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (4/1/2017).

Namun sikap politik tersebut dilakukan atas nama pribadi dan tidak menggunakan fasilitas petugas jumantik. Dia mencontohkan pasukan oranye atau PPSU yang beberapa waktu lalu dia skors.

Sumarsono mengatakan secara pribadi PPSU memiliki hak untuk mendukung salah satu pasangan calon. Namun, mereka tidak boleh terlibat aktif dalam kegiatan kampanye saat mereka sedang bertugas dan menggunakan aset Pemprov DKI.

"Jadi kalau ini individu, tidak masalah. Jangan membatasi hak mereka. Tetapi kalau mereka (bersikap) begitu ada tulisannya jumantik, tidak boleh," kata Sumarsono.

Sumarsono baru mengetahui kejadian tersebut. Dia akan menelusuri hal itu. Jika petugas jumantik merupakan perangkat kelurahan dan terbukti sengaja dilibatkan dalam kampanye, pasangan Agus-Sylvi bisa dikenakan Pasal 189 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pilkada.

Pasal tersebut mengatur sanksi pidana apabila pasangan calon dengan sengaja melibatkan aparatur sipil negara, petugas BUMN/BUMD, polisi, TNI, kepala desa, dan/atau perangkat desa. Sanksi pidananya yakni hukuman 1-6 bulan penjara dan/atau denda Rp 600.000 sampai Rp 6 juta bagi pasangan calon yang bersangkutan.

Saat ini, Panwaslu Jakarta Timur akan memanggil orang yang memasang stiker tersebut. Panwaslu akan meminta klarifikasi terkait status relawan orang itu.

Ketua Bidang Liaison Officer (LO) dan Protokol Tim Pemenangan Pasangan Agus-Sylvi, Anis Fauzan, telah membantah orang yang memasang stiker di rumah  Tetty sebagai relawan mereka.

"Soal stiker itu kami kemarin tim hukum juga sudah konfirmasi bahwa itu bukan bagian dari tim kami yang pasang. Desainnya berbeda dengan desain yang kita punya," ujar Anis kepada Kompas.com di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Rabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com