Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Kunjungan Ahok Menemui Penderita Leukemia di Tangsel

Kompas.com - 24/01/2017, 06:23 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com -
Ada rangkaian peristiwa yang membuat calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, membatalkan jadwal kampanyenya demi bertemu anak perempuan bernama Sabina Alysha (4) pada Rabu (18/1/2017) lalu.

Sabina yang dijenguk Basuki merupakan warga BSD, Tangerang Selatan, dan tengah mengidap leukemia selama dua tahun terakhir.

"Awalnya, anak saya lihat sidang Ahok (sapaan Basuki) di TV. Dia lihat pas Ahok nangis di persidangan. Dari situ, Sabina tanya-tanya soal Ahok terus belakangan bilang mau ketemu, mau doain Ahok begitu," kata ayah Sabina, Antonius Shando Soendoro, saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Senin (23/1/2017) malam.

Sejak saat itu, Sabina sering mengungkapkan keinginannya bertemu dengan Basuki atau Ahok. Shando bersama istrinya, Leyti Wuysang, hanya bisa mendengarkan keinginan anak semata wayangnya tanpa ada niat merealisasikan hal tersebut.

Sampai pada suatu hari, ada teman Shando yang juga seorang relawan Basuki dan Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI Jakarta mendengar keinginan Sabina.

Temannya meminta Shando merekam kegiatan Sabina, terutama ketika Sabina mendoakan Basuki. Video itu kemudian diterima temannya dan beberapa hari setelah itu, ada kabar mengejutkan.

"Kata teman saya, Pak Ahok mau datang ke rumah. Saya awalnya masih belum percaya, sampai pas hari Rabu pekan kemarin, siang-siang, Pak Ahok benar-benar ada di depan rumah saya," tutur Shando.

(Baca: Cerita Ahok Batal Kampanye demi Jenguk Warga Tangsel Penderita Leukemia)

Sebelum Basuki tiba, ada beberapa anggota relawan yang menyiapkan kedatangan Basuki di lokasi. Para relawan berpesan, tujuan kehadiran Basuki sama sekali tidak berkaitan dengan kampanye Pilkada DKI Jakarta sehingga tidak ada yang mengenakan kemeja kotak-kotak serta turut dipesankan untuk tidak berpose dua jari saat berfoto.

"Pas Pak Ahok di depan rumah, Sabina langsung lari keluar, lalu digendong sama Pak Ahok masuk ke rumah. Sabina kasih balon buat Pak Ahok, balon yang beli dari rumah sakit. Pak Ahok cuma satu jam lebih di sini, kami ngobrol-ngobrol soal Sabina, makan, dan doa bersama saja," ujar Shando.

KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Potret keluarga Sabina Alysha (4) bersama kedua orangtuanya, Antonius Shando Soendoro dan Leyti Wuysang di kediamannya, Tangerang Selatan, Senin (23/1/2017) malam. Sabina yang mengidap leukimia sempat dijenguk oleh Basuki Tjahaja Purnama dan didoakan pada Rabu (18/1/2017) lalu.

Ada sedikit kekhawatiran ketika Basuki bersama rombongannya datang ke sana. Hal itu dikarenakan Sabina yang masih menjalani proses pemulihan wajib tetap berada di tempat yang bersih dan steril.

Pada hari-hari biasa saja, Sabina harus mengenakan masker, tetap berada di dalam rumah yang dipasangkan alat penyaring udara serta bakteri, dan tidak bisa sembarangan bersentuhan dengan orang.

"Khawatirnya bisa kambuh lagi badannya panas. Tapi Puji Tuhan pas kemarin ketemu orang banyak, udahannya Sabina enggak kenapa-kenapa," ucap Leyti.

(Baca: Cerita Pertemuan Ahok dan Sabina, Anak Penderita Leukemia)

Mewakili keluarganya, Shando berterima kasih atas kunjungan Basuki ke rumahnya menjenguk Sabina. Dia berharap, melalui tambahan semangat dari Basuki, Sabina bisa cepat pulih sepenuhnya dan bisa beraktivitas seperti anak-anak lain seusianya, termasuk untuk bersekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com