Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membaca Pilihan di Pilkada DKI Jakarta

Kompas.com - 20/02/2017, 18:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pilkada DKI Jakarta harus dilakukan dua putaran karena belum ada pasangan calon yang memperoleh suara minimal 50 persen plus satu dari seluruh suara sah. Merunut perjalanan elektabilitas dan preferensi tiap kandidat di Pilkada DKI Jakarta sepanjang akhir 2016 hingga Februari 2017, terekam perubahan pilihan politik warga Jakarta.

Menurut hasil penghitungan sementara Komisi Pemilihan Umum dari data di formulir C1 atau hasil penghitungan suara di tingkat tempat pemungutan suara (TPS), pasangan nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan pasangan nomor urut tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, lolos ke putaran kedua dengan perolehan suara masing-masing di angka sekitar 42,91 persen dan 40,05 persen. Pasangan nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni memperoleh suara sekitar 17,05 persen sehingga gagal ke putaran kedua.

Survei I Litbang Kompas pada awal Desember 2016 menunjukkan, pasangan Agus-Sylvi meraih elektabilitas tertinggi dengan 37,1 persen. Disusul pasangan petahana Basuki-Djarot dengan 33 persen dan kemudian pasangan Anies-Sandi dengan persentase 19,5 persen. Saat itu, ada 10,4 persen pemilih yang belum menentukan pilihan.

Keberhasilan Agus-Sylvi meraup elektabilitas tertinggi dalam survei I cukup menakjubkan. Dari penelusuran alasan responden, terekam adanya harapan pemimpin alternatif bagi DKI Jakarta. Dua alasan menonjol, terutama terkait segi fisik (usia, penampilan) serta modal sosial yang kuat (TNI, anak presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono), menjadi alasan responden. Patut diingat survei itu dilaksanakan beberapa minggu setelah aksi 4 November 2016. Isu dan sentimen keagamaan kuat bergaung di ruang publik, terutama melalui perdebatan di media sosial.

Kemudaan Agus diharapkan memberi energi lebih besar untuk memimpin provinsi dengan problematika tinggi seperti Jakarta. Sementara calon wakil gubernurnya, yaitu Sylvi, diharapkan mampu melengkapi sosok kapabilitas dan pengalaman pemimpin daerah yang memahami masalah Jakarta.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com