Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perolehan Suara Cagub-Cawagub di 6 Wilayah DKI Sesuai Hasil Rekapitulasi

Kompas.com - 25/02/2017, 07:02 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rekapitulasi penghitungan suara pada Pilkada DKI Jakarta 2017 selesai dilakukan di enam kabupaten/kota di DKI Jakarta.

Lima wilayah menyelesaikan rapat pleno rekapitulasi dalam waktu satu hari pada Kamis (23/2/2017).

Kelima wilayah itu yakni Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.

Sementara itu, rapat pleno rekapitulasi di Jakarta Timur dilakukan dalam waktu dua hari, Kamis (23/2/2017) hingga Jumat (24/2/2017).

Berikut hasil perolehan suara ketiga pasangan cagub-cawagub di enam kabupaten/kota:

Jakarta Barat

Pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni memperoleh 203.107 suara, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat 613.194 suara, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno 444.743 suara.

Jakarta Pusat

Agus-Sylvi memperoleh 101.744 suara, Ahok-Djarot 244.727 suara, dan Anies-Sandi 222.814 suara.

Jakarta Selatan

Agus-Sylvi memperoleh 177.363 suara, Ahok-Djarot 465.524 suara, dan Anies-Sandi 557.767 suara.

Jakarta Timur

Agus-Sylvi memperoleh 309.708 suara, Ahok-Djarot 618.880 suara, dan Anies-Sandi 665.902 suara.

(Baca juga: Rekapitulasi Suara di Jakarta Timur Jadi Perhatian KPU RI)

Jakarta Utara

Agus-Sylvi memperoleh 142.142 suara, Ahok-Djarot 416.720 suara, dan Anies-Sandi 301.256 suara.

Kepulauan Seribu

Agus-Sylvi memperoleh 3.891 suara, Ahok-Djarot 5.532 suara, dan Anies-Sandi 4.851 suara.

Dari enam wilayah tersebut, pasangan Ahok-Djarot unggul di empat wilayah, yakni Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.

Kemudian, Anies-Sandi unggul di dua wilayah, yakni Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Sementara itu, pasangan Agus-Sylvi tidak unggul di satu wilayah pun.

Setelah rekapitulasi di kabupaten/kota, rekapitulasi penghitungan suara akan dilanjutkan di tingkat provinsi pada Minggu (26/2/2017).

Rekapitulasi di tingkat provinsi bisa rampung dalam satu hari apabila tidak banyak perdebatan atau pertanyaan dari saksi pasangan calon.

Namun, apabila banyak pembahasan, rekapitulasi di tingkat provinsi bisa dilangsungkan hingga Senin (27/2/2017).

Hasil rekapitulasi berjenjang ini merupakan hasil resmi yang nantinya akan ditetapkan KPU DKI Jakarta sebagai hasil Pilkada DKI Jakarta 2017.

Setelah rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara di tingkat provinsi, setiap pasangan calon memiliki waktu tiga hari apabila ingin mengajukan gugatan sengketa ke Mahkamah Konstitusi.

Jika tidak ada gugatan, penetapan hasil Pilkada 2017 rencananya akan dilakukan pada 4 Maret.

(Baca juga: Bawaslu DKI Sarankan Cagub-Cawagub Kawal Rekapitulasi Penghitungan Suara)

Dalam penetapan tersebut, akan dilihat pula apakah Pilkada DKI Jakarta 2017 berlangsung dua putaran atau tidak.

Putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 dilangsungkan apabila tidak ada pasangan calon yang memenuhi perolehan suara 50 persen+1.

Kompas TV Menjelang putaran kedua pilkada DKI Jakarta, partai politik pendukung Ahok-Djarot dan Anies-Sandi terus bergerilya mencari dukungan dari partai politik yang sebelumnya mengusung Agus-Sylvi. Bahkan, kini muncul keinginan menghidupkan kembali koalisi kekeluargaan yang pernah muncul sebelum pilkada untuk melawan Ahok. Ke manakah PKB, PAN, dan PPP mengalihkan dukungannya? Kompas Malam akan membahasnya dengan Wakil Sekjen DPP PKB Daniel Johan, Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno, dan Wakil Sekjen DPP PPP Ahmad Baidowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com