Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kami Butuh Satu Periode Tambahan...

Kompas.com - 08/04/2017, 22:55 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meminta para pendukungnya untuk intensif turun dan menjelaskan kepada warga mengenai program yang akan serta telah dikerjakannya selama menjadi pimpinan ibu kota.

Ahok mengatakan, dirinya bersama calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membutuhkan satu periode tambahan untuk menyempurnakan realisasi program Pemprov DKI Jakarta.

"Terimakasih atas dukungannya. Karena kami membutuhkan satu periode tambahan," kata Ahok, saat memberi pengarahan dalam acara "Bimbingan Teknis Petugas dan Pembina Basis TPS Se-Jakarta Timur", di GOR Otista, Jakarta Timur, Sabtu (8/4/2017).

Menurut Ahok, yang terpenting bukanlah kemenangan. Melainkan memberi banyak hal yang bermanfaat bagi warga Jakarta.

Dengan demikian, dia meminta pendukungnya untuk turut meyakinkan warga mengenai realisasi program Pemprov DKI Jakarta.

"Bukan stiker, bukan baju yang penting, juga bukan menang kalah. Ini soal kesejahteraan kita, bermanfaat enggak buat Bapak Ibu? Kalau enggak bermanfaat, ya jangan pilih," kata Ahok.

Baca: Ahok Minta Pendukungnya Pasang Stiker di Dalam Rumah

Selain itu, Ahok berharap hubungannya dengan para relawan pendukungnya tidak berhenti saat pilkada usai. Jika Ahok kembali terpilih menjadi Gubernur DKI, dia meminta pendukungnya untuk terus menjadi pengawas jalannya program Pemprov DKI Jakarta.

"Jangan hanya sampai selesai pemilihan, kita ramai-ramai. Kalau diizinkan kembali memimpin (Jakarta), kita kerja bersama-sama bangun Jakarta," kata Ahok.

Pasangan Ahok-Djarot diusung oleh empat partai politik. Yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Golkar.

Mereka bersaing dengan pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.

Kompas TV Pasca pemungutan suara pilkada DKI Jakarta, tim advokasi dan hukum pasangan nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat menerima lebih dari 1.600 laporan, terkait permasalahan saat pencoblosan berlangsung. Kebanyakan pengaduan tentang tidak terdaftarnya mereka dalam daftar pemilih tetap pilkada DKI Jakarta. Sebagian juga mengeluh terkait minimnya sosialisasi tentang adanya daftar pemilih tambahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com