Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Sandiaga Melirik Sistem "Online" untuk Gantikan Parkir Meter

Kompas.com - 03/05/2017, 08:39 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

Kompas TV Semakin padatnya pemukiman penduduk membuat lahan parkir semakin sempit. Aplikasi parkiran pun hadir sebagai solusi untuk mencari parkir secara online.

"Kalau kita lihat di sini parkir kita dibantuin, mau belanja ada yang bantuin. Karena memang banyak lapangan pekerjaan yang dibutuhkan," kata Sandi.

Menurut Sandi, keberadaan juru parkir sama seperti ojek. Ia menyebut keduanya merupakan kearifan lokal yang tidak akan pernah bisa dihilangkan di tengah masyarakat.

Karena itu, seperti ojek yang kini sudah banyak menggunakan basis aplikasi, Sandi menilai hal yang sama juga bisa diterapkan terhadap sistem perparkiran.

"Enggak akan kebayang kalau di Amerika ada jukir. Tapi kalau di Indonesia ada jukir. Di Amerika ada parkir meter yang sangat sukses dan berjalan baik, tapi di sini dari laporan teman-teman tidak berjalan. Salah satunya adalah karena enggak merangkul kearifan lokal kita," ujar Sandi.

Namun, Sandi belum dapat memastikan apakah nantinya sistem perparkiran dengan parkir meter di Jakarta dibawah kepemimpinan dirinya dan Anies akan diubah melalui aplikasi saat nantinya dirinya sudah resmi menjabat.

Baca: Djarot Minta Sandiaga Belajar Pengelolaan Sistem Parkir

Sebab, ia menyebut butuh kajian untuk bisa merealisasikan hal itu. Menurut Sandi, hasil pemaparan dari pengembang aplikasi "Jukir" akan ia laporkan ke tim transisi bidang transportasi.

Tim transisi sendiri diketahui baru akan efektif bekerja setelah Anies dan Sandi resmi ditetapkan sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih yang dijadwalkan dilakukan pada 4 Mei.

"Kalaupun nanti (sistem online) diterapkan harus ada pilot project dulu dan diketahui efektivitasnya seperti apa. Tapi yang pasti kita sebagai pemerintah harus menangkap ide dari bawah. Terutama ide-ide yang berpihak pada penciptaan lapangan kerja," ucap Sandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com