Ia juga mengatakan bahwa Rizieq telah bertemu dengan pimpinan Polri dan Menko Polhukam Wiranto.
Rizieq mempertanyakan kenapa kini ia diseret dalam kasus "chat" WhatsApp berkonten pornografi.
Baca juga: Dinilai Belum Lengkap, Berkas Rizieq Shihab Dikembalikan ke Polisi
Baca juga: Kuasa Hukum Rizieq Jelaskan Perbedaan Kasus Kliennya dengan Ariel
5. Djarot: Saya Tidak Terima Ahok Diperlakukan seperti Kriminal
Sebelum menjenguk Ahok di tahanan, Djarot menyampaikan pandangannya soal penahanan Ahok.
Ia menilai, Ahok diperlakukan tidak adil usai mendapat vonis hakim dalam kasus penodaan agama.
Menurut Djarot, banyak orang hanya melihat kekurangan Ahok tanpa mengingat hasil kerja yang sudah dia lakukan di Jakarta.
"Saya tidak bisa terima dia (Ahok) diperlakukan seperti seorang kriminal, begitu di-dor (divonis bersalah), langsung masuk tahanan. Ini sangat tidak manusiawi, seakan-akan yang dia lakukan selama ini tidak ada harganya," ujar Djarot di Ancol, Jakarta Utara, Selasa.
Bagi Djarot, Ahok telah melakukan banyak hal untuk menyelesaikan beragam masalah di DKI Jakarta. Hidup Ahok, kata Djarot, dicurahkan untuk melayani warga.
Namun, saat Djarot menemui Ahok di Rutan Kelas I Cipinang, Ahok justru berkata bahwa dia ikhlas menjalani hidupnya. Ahok bahkan berpesan untuk tidak membenci siapa pun.
Sementara itu, kuasa hukum Ahok, Teguh Samudera, menyampaikan bahwa kliennya dalam keadaan sehat.
"Pak Ahok dalam keadaan semangat dan ceria. Beliau cerita banyak tentang aktivitasnya selalu membaca kitab suci, selalu mengingat Tuhan dan rajin menulis pengalaman hidupnya sehari satu lembar," ujar Teguh, di depan Mako Brimob, Selasa.
Teguh mengatakan, selain membaca dan menulis, Ahok juga kerap berolahraga di dalam sel.
"Jadi Pak Ahok juga olahraga di dalam (rutan). Maaf ya, olahraganya itu gelayutan di dalam sel. Posisi tepatnya saya enggak tahu, tadi kan ketemu di ruang pertemuan, bukan di rutan," ucap Teguh.
Baca juga: Isi Waktu di Sel Tahanan, Ahok Olahraga Bergelayut
Baca juga: Saat Djarot dan Pejabat DKI Bersama-sama Jenguk Ahok...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.