Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengurus Paspor di Kantor Imigrasi Jaktim, Mudah dan Tanpa Calo

Kompas.com - 22/06/2017, 13:46 WIB
Fidel Ali

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Paspor menjadi dokumen wajib yang harus dimiliki siapapun yang ingin bepergian ke luar negeri. Setiap lima tahun, paspor pribadi harus dilakukan pembaruan karena habis masa berlakunya.

Pada Jumat (16/6/2017), Kompas.com mencoba mengurus sendiri paspor yang akan habis masa berlakunya. Mengurus paspor yang diperpanjang tidak berbeda dengan mengurus pembuatan paspor untuk pertama kali.

Apa saja yang harus dipersiapkan?

Pemohon wajib datang sendiri ke kantor imigrasi, kali ini saya coba ke Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Timur di Cipinang pada pukul 08.00 WIB.

Saya menyiapkan beberapa dokumen sebagai syarat, KTP DKI yang masih berlaku, kartu keluarga yang masih berlaku, surat nikah (jika sudah menikah), akta kelahiran, ijazah terakhir, dan paspor lama.

Dokumen-dokumen tersebut saya bawa bersama dengan fotokopi masing-masing dan saya masukkan dalam satu bundel.

Kemudian, saya datang ke meja pengajuan paspor, jangan lupa membawa pulpen bertinta hitam untuk mengisi dokumen. Bawa juga materai Rp 6.000 sebagai persyaratan di surat pernyataan.

Saya langsung mengambil lembaran form pengajuan paspor dan surat pernyataan yang sudah disediakan petugas di meja.

Setelah mendapatkan lembaran tersebut saya mengantre. Untuk menghemat waktu, sembari menunggu antrean saya isi lembar formulir dan surat pernyataan tersebut.

Proses menunggu antrean untuk mendapatkan nomor tidak terlalu lama, sekitar 20 menit. Saat itu kursi antrean memang terlihat cukup padat hinga bagian belakang.

Petugas juga terlihat membantu pemohon, mereka melakukan pengecekan jika ada kesalahan dalam penulisan atau kelengkapan dokumen.

Adapun pelayanan pembuatan paspor dibuka mulai pukul 07.30 hingga 10.00.

Setelah saya mendapat nomor antrean yang terkomputerisasi, saya menuju ke lantai 2 untuk proses pengajuan paspor. Di ruangan tersebut cukup ramai, mungkin karena proses di sini lebih lama ketimbang saat mendapatkan nomor tadi.

Di ruangan pembuatan paspor, ada juga area bermain untuk anak. Karena itu, tidak jarang terdengar suara anak bermain ataupun tangisan bayi.

Baca: Warna Sampul Paspor Ternyata Memiliki Arti

Halaman:


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com