Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sopir soal Awal Mula Munculnya Angkot Ber-AC di Bekasi

Kompas.com - 04/07/2017, 21:15 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com – Angkutan kota (angkot) ber-AC di Kota Bekasi dengan trayek 02 rute Pondok Gede-Terminal Bekasi menjadi pilot project oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). 

Salah satunya angkot ber-AC itu milik pasangan Darisman (46) dan Rosi (47) yang sudah beroperasi selama kurang lebih 1,5 bulan.

Darisman menceritakan awal mula ia ditawari untuk meningkatkan fasilitas di angkot miliknya. 

“Awalnya istri saya diundang rapat dengan Dirjen Perhubungan Darat, bersama Kasat Polres Kota Bekasi, Walikota, dan Kepala Dinas Perhubungan, dan ditanya mengenai keluhan selama ada angkutan online,” ujar Darisman kepada Kompas.com di Bekasi, Selasa (4/7/2017).

Ia melanjutkan, kemudian istrinya menjawab bahwa pendapatan masing-masing sopir menjadi berkurang.

Baca: Mengintip Interior Angkot Ber-AC Milik Darisman di Bekasi...

Biasanya mereka mendapatkan Rp 150 ribu perhari, bahkan terkadang penghasilan tidak mencapai Rp 100 ribu, disebabkan karena adanya angkutan dengan aplikasi online.

“Akhirnya Pak Pudji beri usul kalau mau pasang AC di angkot. Ya saya berterima kasih kalau diberi fasilitas seperti ini,” kata Darisman.

Setelah mendapat persetujuan, Darisman dan Rosi mencari bengkel yang bisa memasangkan AC di angkot mereka dengan target harga yang sudah diberikan.

KOMPAS.COM/Anggita Muslimah Angkutan kota (Angkot) ber-AC yang menjadi pilot project dari Kementrian Perhubungan (Kemenhub) tersebut bertrayek 02 rute Pondok Gede-Terminal Bekasi yang dimiliki oleh pasangan Darisman (46) dan Rosi (47), di Bekasi, Selasa (4/7/2017).
Lalu, mereka mendapati harga termurah untuk memasang AC yakni Rp 15 juta. AC tersebut langsung dibayarkan oleh Kementrian Perhubungan.

Kini angkot yang dimilikinya tidak hanya dipasang pendingin, tetapi juga diubah total tampilan interiornya. Namun, kata Darisman, untuk merubah interiornya mereka merogoh kocek sendiri.

“Kalau kurang yang lain kita yang nombokin. Dikasihnya Rp 15 juta dan total semuanya habis Rp 25 juta,” pungkasnya.

Baca: Cerita Darisman yang Penghasilannya Meningkat Setelah Angkot Dipasangi AC

Angkot ber-AC di Bekasi ini telah diluncurkan sejak bulan Mei 2017 oleh Kemenhub. Peluncuran angkot ber-AC ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan menjawab kebutuhan masyarakat.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Pudji Hartanto mengatakan, perkembangan usaha angkutan umum dapat dilihat dari pergeseran pola pengeluaran masyarakat saat ini, yaitu dari Ability To Pay (ATP) menjadi Willingness to Pay.

Artinya, masyarakat lebih mempertimbangkan pelayanan daripada biaya yang dikeluarkan. Perubahan tersebut mencerminkan kebutuhan masyarakat akan komitmen pelayanan perusahaan angkutan umum yang memenuhi standar pelayanan minimal.

"Standar pelayanan minimal meliputi keamanan, keselamatan, kenyamanan, keterjangkauan, kesetaraan dan keteraturan," ujar Pudji.

Kompas TV Kota Bekasi sudah mempunyai angkutan kota ber-AC yang merupakan “Pilot Project” atau proyek percobaan dari Dirjen Perhubungan Darat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com